Selasa, 29 Maret 2011

SENYUM SEJENAK SERI 135

ANAK SIAPA?
Pada suatu hari Tutut (anaknya Soeharto), lewat di jalan tol di Jakarta.
Penjaga Tol: “3000 rupiah.”
Bu Tutut yang emang ngak punya uang seribuan mengeluarkan uang 50 ribu rupiah langsung saja menyodorkan tuch uang.
Penjaga Tol: “Ini Bu, kembaliannya.”
Bu Tutut: “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.”
Penjaga tol merasa senang karena menerima 47 ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.
Setelah beberapa jam Tommy dateng melewati jalan tol tersebut. Karena mereka tuch anaknya Soeharto, ngak punya uang receh, Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.
Penjaga Tol: “Ini Pak, kembaliannya 17 ribu.”
Tommy: “Sudahlah, simpan aja buat sekolah anak anda.”
Penjaga langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.
Setelah beberapa jam Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol.
Soeharto mengeluarkan uang 5000 rupiah dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu dan setelah menunggu 5 menit, ditanyanya kepada penjaga tol:
Soeharto: “Lho, mana uang kembalian saya?”
Penjaga Tol: “Ah Bapak, masa uang 2000 rupiah aja dibalikin. Tadi bu Tutut dan pak Tommy lewat kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu aja diberikan ke saya, masa Bapak yang 2000 aja minta kembalian??”
Soeharto: “Tunggu dulu mas!! Anda tau sapa Tutut dan Tommy??”
Penjaga Tol dengan cekatan menjawab: “Yach tahu Pak! Pertanyaan gampang tho, jelas Tutut dan Tommy tuh Anaknya Presiden.”
Soeharto: “Pinter kamu, tahu mereka anak Presiden. Nah sedangkan saya kan cuma Anak Petani!! Sekarang, mana kembalian saya??”
Penjaga Tol: !*#@^$%#@$$

SENYUM SEJENAK SERI 134

POS SURAT

Percakapan antara Dargombez dengan seorang petugas di kantor pos Surabaya.

Dargombez : "Pak, kalau surat ini saya kirim sekarang apa bisa sampai di Jakarta dalam waktu dua hari?"

Petugas : "Bisa, Pak. Tentu saja bisa."

Dargombez : "Ah, masa sih? Jangan suka bercanda gitu donk pak!! Saya yakin tidak akan bisa."

Petugas : "Lho, Anda kok bisa seyakin itu? Emangnya anda sudah pernah menjadi petugas pos?" (sambil rada dongkol)

Dargombez : "Lha wong surat itu saya alamatkan ke Semarang..."

Petugas : "!@#$%$%%$#"

Minggu, 13 Maret 2011

SENYUM SEJENAK SERI 133


BINTANG PORNO
Dargombez sedang mengunjungi temannya Somat yang seorang dokter kandungan di RS bersalin NGEDENSEJENAK. Saat ia asyik ngobrol dengan temannya salah satu perawat  memanggil dokter Somat karena ada pasien yang mau melahirkan. Di ruang bersalin seorang perempuan sedang dalam proses melahirkan, dibantu oleh para perawat. Tiba-tiba ia berhenti mengejang dan memanggil dokter Somat, “Dokter, tolong ya nanti ceritakan warna dari setiap bagian tubuh anak saya.”
“Lho kenapa?” tanya dokter Somat dengan heran.
“Mmmhh, saya sebenarnya aktris porno dan anak ini saya dapatkan ketika main dalam blue film. Saya tidak tahu persis siapa ayahnya,” kata perempuan tersebut. Dokter Somat mengangguk mengerti.
Akhirnya ketika kepala si bayi keluar, dokter Somat berkata, “Nah kepala bayi sudah mulai muncul, warna rambutnya pirang. Apakah di film itu ada aktor bulenya?”
“Ada Dok, makasih.”
“Wah, kulit mukanya agak pucat dan matanya sipit. Apakah ada aktor Mandarinnya juga?”
“Ada Dok, ada…”
“Sekarang keluar dada dan kedua tangannya. Kok warnanya hitam. Ada aktor negronya ya?”
“Iya, ada…”
“Nah, sekarang kakinya. Warnanya coklat sawo matang. Ada orang Indonesianya rupanya.”
“Oh ya…”
Setelah seluruh tubuh bayi keluar, dokter memukul pantatnya dan keluarlah suara tangisnya, “Ooeeeee…”
“Terimakasih Tuhan. Aku kira tadi ia akan MENGGONGGONG,” desah si ibu baru.

Selasa, 01 Maret 2011

SENYUM SEJENAK SERI 132

KALO PAKEK LIPSTIK JANGAN TEBAL-TEBAL
Dargombez datang ke dokter kelamin dengan keluhan, “Dokter, alat kelamin saya kok merah­-merah?”
Dokter pun menjawab, “Wah gawat itu, jangan-jangan anda terkena penyakit kelamin yang menular”.
Lalu dokter dan Dargombez pun masuk ke kamar periksa untuk diperiksa oleh dokter tersebut, “Coba kita lihat alat kelamin saudara”.
Setelah melihat dengan teliti dokter itu pun berdiri dan kembali ke ruang prakteknya.
“Bagaimana dok, apa penyakit saya?”, tanya Dargombez.
Dokter pun menjawab, “Lain kali bilang sama istrimu kalau memakai lipstik jangan tebal­-tebal…”