Minggu, 17 Juli 2011

SENYUM SEJENAK SERI 156

NAIK PESAWAT

Ini adalah kali pertama Dargombez naik pesawat. Ia mau ke Jakarta melalui bandara Juanda. Setelah melewati pintu pemeriksaan dan menunjukkan boarding passnya dia langsung naik pesawat SEJENAK AIRWAYS. Dia memilih duduk dekat jendela. Tepat di sebelahnya duduk seorang cewek cantik. Dargombez melihat ke arah luar jendela dan dia merasa terheran-heran melihat pemandangan di luar sana jadi kecil-kecil. Dengan terpukau Dargombez mengajak bicara cewek di sebelahnya.
Dargombez : "Mbak, dari sini orang-orang itu kelihatan kecil-kecil ya kayak semut"
Cewek : "Aduuhh bapak capek deh. Itu kan memang semut, pak. Kita lho belum terbang"
Dargombez : "GLODAK@#&*$#!!*.....

Jumat, 01 Juli 2011

SENYUM SEJENAK SERI 155

DASAR KOPLAK


Siang itu Tukiyem istri Dargombez sedang panik karena sang suami kepalanya berdarah-darah. Sambil membersihkan darah di kepala Dargombez bertanya kepada suami tercintanya itu.

Tukiyem : "Kamu kenapa mas kok jadi kayak gini?"
Dargombez : "Aku tadi memukul kepalaku pakek batu"
Tukiyem : "Hah...ngapain?Udah tau berbahaya ya dilakoni"
Dargombez : "Aku cuma mengikuti saran di TV waktu ada acara The Master. Bunyinya "JANGAN TIRU ADEGAN INI DI RUMAH" jadi ya aku coba di lapangan. Eh ternyata bocor juga"
Tukiyem : "DASAR KOPLAK"

Dargombez hanya cengengas cengenges sambil meringis kesakitan..

SENYUM SEJENAK SERI 154

HADIAH TIDUR BARENG


Dargombez datang ke tokonya Markun bersama seorang cewek cantik buat beli beras 10 kilo.

Dargombes : "Kun mbak ini mau beli beras, tapi gak bawa duit. Sebagai gantinya per kilonya diganti dengan 1 jam tidur bareng gimana?"

Markun : "Yang bener Mbez?"
Dargombez : "Beneran masak aku bohong"
Markun :" Oke deh. Cuma 10 kilo nggak kurang nih?"

Markunpun lalu bergegas membungkuskan 10 kilo beras lalu diberikan kepada si cewek.
Markun : "Ini mbak berasnya. Hadiahnya jadi kan?"
Cewek : "Ya jadi lah mas. Ya udah ayo ke rumah nenekku"
Markun : "Kok ke rumah nenek? ke hotel kek"
Cewek : "Lah yang beli kan emang nenek saya"

Markunpun pingsan. Dargombezpun ketawa terpingkal-pingkal sambil buru-buru kabur.

(Rasain tuh nenek-nenek)

SENYUM SEJENAK SERI 153

ROTI

Di pagi yang cerah Markun mengunjungi Dargombez di rumahnya. Dargombez sedang asyik membaca berita di koran.Tanpa basa basi dan tanpa permisi Markun langsung saja menyantap roti di atas meja. Di sudut ruang Markun melihat seekor tikus mati. Dia pun lantas bertanya pada Dargombez.

Markun : "Mbez, kok tikus mati gak dibuang sih? Kan bau."Dargombez : "Bukannya gak aku buang, cuman tadi umpannya belum habis"

Markun : "Belum habis gimana maksudmu?"Dargombez : "Umpannya tadi 2. Tapi baru dimakan 1"

Markun : "Terus satunya mana?"

Dargombez : "Tuh di tanganmu" sambil nunjuk roti yang dipegang Markun
Markun : "ASEM..@!^%$#&*^".Sambil huek..huek memuntahkan roti di mulutnya