Minggu, 23 Oktober 2011

SENYUM SEJENAK SERI 172

BENDA ASING DALAM PERUT

Dargombez pergi ke dokter untuk cek kesehatan. Sebelum dia datang sudah ada perempuan muda yang juga periksa. Dia mengeluh sudah 3 hari ini gak bisa buang air besar. Iseng Dargombez mendengarkan percakapan dokter dengan perempuan muda tadi.
Dokter : "Namanya siapa, mbak?"
Perempuan : "Siti, Dok. Lengkapnya Siti Nikmatillah."
Dokter : "Keluhannya apa mbak Siti?"
Perempuan : "Sudah 3 hari saya gak bisa buang air besar."
Dokter : "Silkahkan masuk ruangan itu. Coba saya scan."

Dan perempuan tadi bergegas masuk ruangan yang dimaksud si Dokter. Tidak lama berselang si perempuan keluar. 15 menit kemudian sang dokter juga keluar sambil membawa hasil pemeriksaan.

Dokter : "Secara fisik anda sehat mbak Siti. Cuman saya bingung ada sekitar 4 sampai 5 benda semacam karet yang saya temukan di perut mbak Siti. Bisa dijelaskan apa yang mbak Siti konsumsi belakangan ini."
Perempuan : "Saya makan biasa aja kok dok. Normal. Cuman...."
Dokter : "Cuman apa, tolong diperjelas"
Perempuian : "Belakangan ini suami saya kalo lagi berhubungan intim selalu pakek KONDOM"
Dokter : "Lho hubungannya apa sama perut mbak Siti?"
Perempuan : "Ya itu tadi. Kalo nggak salah ya sekitar 4 sampai 5 kali kondomnya TERTELAN."
Dokter : "@@!#$%^%.....

Dargombez yang mendengarkan jadi ikutan ngakak...wakakakak..(emangnya pakek gaya gimana sih?)

Kamis, 20 Oktober 2011

SENYUM SEJENAK SERI 171

LHO KOK TAU...

Dargombez mau pemberkasan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil. Dibawalah persyaratan yang dibutuhkan dimasukkan dalam sebuah map. Dan segeralah dia menuju Badan Kepegawaian dan Diklat(BKD) Surabaya. Begitu sampai diserahkanlah berkas-berkasnya kepada petugas.
Petugas : "Dari Dinas mana saudara?"
Dargombez : "Dinas PU, Pak"
Petugas : "Sudah menikah ya"
Dargombez : "Sudah, pak?"
Petugas : "Istrinya sedang hamil ya?"
Dargombez : "Lho kok tahu? Betul pak"
Petugas : "Sudah memasuki 6 bulan ya?"
Dargombez : "Betul, pak"
Petugas : "Prediksinya perempuan ya?"
Dargombez : "Betul pak. Kok tahu lagi. Bapak tahu darimana sih?Kan saya belum kenal bapak."
Petugas : "Ya tahulah. Lha wong yang saudara bawa ini bukan berkas-berkas persyaratan pemberkasan. Ini Hasil tes Kehamilan istri saudara.

Dargombez : !@#%$#2!*& *...(salah bawa)

Minggu, 16 Oktober 2011

SENYUM SEJENAK SERI 170

SUP ENAK GRATIS

Dargombez pergi ke rumah makan Dahaga Sejenak dekat Masjid Al Akbar Surabaya. Tujuannya hanya satu makan yaitu GRATIS. Diapun sudah mempersiapkan satu plastik kecoa. Singkat cerita dia sudah memesan makanan di restoran itu. Menu pertamapun sudah dihidangkan. Ketika sudah habis setengah piring dia memasukkan kecoa ke dalam makanannya tanpa sepengetahuan pelayan.
Dargombez : "Pelayan..."
Pelayan : " Ada yang bisa dibantu pak?"
Dargombez : "Kenapa di makanan saya ada kecoanya, saya akan tuntut restoran ini"
Pelayan : "Waduh jangan pak. Gini aja kita ganti makanan bapak. Untuk yang ini gak usah bayar"
Menu keduapun akhirnya datang. Disantaplah menu kedua sampai setengah piring lalu lagi-lagi dimasukkan kecoa di dalamnya.
Dargombez : "Pelayan..."
Pelayan : "Ada apa lagi pak?"
Dargombez : "Gimana sih restoran ini, di menu kedua inipun tetap ada kecoanya. Saya akan beneran tuntut Restoran ini. Saya akan muat di surat kabar"
Pelayan : "Jangan..jangan pak. Ya udah kita ganti lagi. Yang ini juga gak usah dibayar"
Begitu seterusnya hingga persediaan kecoa di kantong Dargombez habis. Jadilah dia makan enak, puas dan GRATIS. Tapi dia jadi heran kenapa di menu terakhir tetap ada kecoanya. Padahal persediaan kecoanya sudah habis.
Dargombez : "Pelayan...."
Pelayan : "Iya bapak apa mau nambah lagi(si pelayan sudah mulai faham)"
Dargombez : "Kok, di menu trerakhir saya tetap masih ada kecoa ya?
Pelayan : "Iya, soalnya saya tahu persediaan kecoa bapak habis kan? Makanya tadi saya carikan di dapur."

Dargombez : "!@%$#@!*&*^$......(*Malu ketahuan)

SENYUM SEJENAK SERI 169

SUDAH ADA YANG MENCICIPI

Dargombez melihat kawan barunya si Koplak sedang termenung d sudut ruangan. Disapalah si Koplak.
Dargombez : "Ada apa Bro?"
Koplak : " Lagi bingung pak boss.."
Dargombez : "Kenapa?
Koplak : " Istriku hamil"
Dargombez : "Lho jangan cemberut dong, itu rejeki namanya. Anak adalah Rizky dari Yang Kuasa. Gak usah kuatir gimana menafkahinya. Ayam aja baru netas bisa cari makan"
Koplak : "Bukan itu majalahnya(maaf gak bisa ngetik masalah)"
Dargombez : " Lha terus apaan?"
Koplak : " Aku menikah dengan istriku 3 Bulan yang lalu setelah bertemu 1 bulan sebelumnya."
Dargombez : " Majalahnya dimana(maaf lagi-lagi gak bisa nulis masalah)?"
Koplak : "Majalahnya adalah istriku sudah hamil 6 bulan"
Dargombez : "Wakakakakk.... . Itu namanya SUDAH ADA YANG MENCICIPI"

SENYUM SEJENAK SERI 168

YAH RUGI DONG....!

Siang itu Tukiyem kedatangan tamu, seorang pemuda tampan namanya Koplak. Koplak sedang mencari rumahnya Dargombez. Diketuklah pintu rumah Tukiyem.
Koplak : "Assalamualaikum!". Terdengar dari dalam suara Tukiyem menjawab salam
Tukiyem : "Waalaikumsalam. Mas ini sapa yah?"
Koplak : "Saya Koplak buk, temannya pak Dargombez. Apa bener ini rumah Pak Dargombez buk?"
Tukiyem : "Ya, betul. Ada apa ya?"
Koplak : "Berarti sampean Bu Tukiyem dong?"
Tukiyem : "Iya saya Tukiyem. Tapi ada apa?"
Koplak : "Begini bu. Maksud kedatangan saya kesini mau ngasih uang ke ibu 500 ribu rupiah."
Tukiyem : "Beneran mas?"
Koplak : "Beneran buk. Tapi ada syaratnya. Syaratnya Ibu harus buka baju"
Sejenak Tukiyem berfikir. Ah nggak ada yang tahu aja. Diterimalah syarat pemuda tadi.
Tukiyem : " Okeh, tapi cuma baju aja ya. jangan yang lain" Dan dibukalah baju Tukiyem
Koplak : "Mau tambahan 500 ribu lagi nggak buk? Buka yang bawah juga dong"
Lagi-lagi Tukiyem berfikir. Ah nanggung. Sekalian aja, lumayan nambah 500ribu. Lagian gak ada yang tau aja. Dan dibukalah roknya.Hingga hanya dalemannya aja yang tersisa.
Koplak : " Mau 1 juta lagi nggak buk. Buka semuanya dong"
Tukiyempun mengiyakan. Kepalang basah sekalian aja semuanya. Lumayan sudah dapat 2 juta. Dan akhirul kalam, Tukiyempun melepas semuanya. Koplak tersenyum puas dan segera menyerahkan uang 2 juta sesuai janjinya.
Tukiyem : " Makasih mas ya."
Koplak : " Saya yang makasih banyak buk. Sumpah saya nggak akan bilang sapa-sapa."
Lalu pergilah Koplak dari rumah Dargombez meninggalkan Tukiyem yang senyam senyum dapet duit 2 juta walaupun dengan sedikit "PENGORBANAN". Tidak lama berselang Dargombez datang.
Dargombez : "Tadi ada temanku yang namanya Koplak nggak kesini dik?"
Tukiyem : "Eh...iya ada. Kok tahu?"(Tukiyem mulai khawatir)
DarGombez : "Terus dia ngasih duit kamu 2 juta?"
Tukiyem : "Hah...kok mas tau juga?"(Tukiyem semakin khawatir si Koplak tadi mengadu ke Dargombez.
Dargombez : "Ya tahulah. Wong yang nyuruh aku. Dia mau bayar utang 2 juta. Tak suruh aja duitnya dikasihkan ke kamu."
Tukiyem : "YANG BENAR AJA mas...... . Jadi 2 juta tadi aslinya uangnya mas. YAAA...RUGI DOOOONGG....."

Tukiyempun pingsan dengan sukses...

SENYUM SEJENAK SERI 167

PEMBAGIAN YANG ADIL

Abu Nawas kedatangan sahabat yang minta saran darinya. Si sahabat baru saja kehilangan ayahandanya. Sang ayah meninggalkan warisan 17 ekor kambing. Sang ayah berwasiat supaya kambingnya dibagi kepada si sahabat dan 2 adiknya dengan rincian si sahabat mendapat setengah, anak kedua mendapat sepertiga dan anak terakhir mendapat mendapat sepersembilan tetapi dengan catatan tidak boleh ada pecahan (namanya juga kambing masak iya hasil baginya koma sekian sekian). Sang sahabat bingung karena 17 dibagi 2 hasilnya pecahan, dibagi 3 hasilnya pecahan, dibagi 9 hasilnya pecahan juga. Padahal wasiat sang ayah tidak menghendaki ada pecahan. Makanya si sahabat bertanya kepada Abu Nawas
Sahabat : "Ya, Abu Nawas tolong bantulah aku menyelesaikan ini"
Abu Nawas : "Oh, begitu. Tunggu sebentar disini".
Abu Nawaspun beranjak pergi ke belakang. Tidak lama ia kembali membawa seekor kambing.
Abu Nawas : "Ini aku pinjami 1 kambing"
Sahabat : "Buat apa ya Abu Nawas?"
Abu Nawas : "Tambahkan kambing ini ke kambing warisan ayahmu, jadi genaplah jumlahnya 18. Maka 18 dibagi 2 dapat 9, dibagi 3 dapat 6, dibagi 9 dapat 2.
Sahabat : "Jadi aku dapat 9, adikku ke2 dapat 6, dan adikku yang terakhir dapat 2. Lho jumlahnya kok baru 17, kan kambingnya 18.
Abu Nawas : "lha yang 1 kan punyaku. Ya kembalikan dong
Sahabat : "Oh iya...ya. Kamu memang cerdas ya Abu Nawas. Terima kasih.."
Si sahabatpun pulang sambil tersenyum meskipun hanya sejenak karena ia bisa memenuhi wasiat ayahandanya.

SENYUM SEJENAK SERI 166

PEMBANTU BARU

Tukiyem istri Dargombez baru saja diterima kerja jadi pembantu rumah tangga(PRT). Hari itu hari pertama dia kerja. Dia mendapati nyonya sama tuan majikannya baru saja masuk kamar. Lalu telepon berdering. Buru-buru diangkat telepon tadi lalu terdengar suara di seberang sana
Tukiyem : "Halo, selamat pagi"

Tuan di seberang : "Halo, lho ini siapa?"
Tukiyem : "Saya Tukiyem pak pembantu baru. Lha bapak ini siapa?"
Tuan : "Pakek nanya lagi, aku tuanmu"
Tukiyem : "Tuan saya?...yang benar saja pak.? Terus yang lagi sama nyonya di kamar tadi siapa?"
Tuan :" Apa..??? Istriku sama laki-laki lain. Kurang ajar. Yem, aku perintahkan kamu seret orang itu keluar, ikat dan gebukin sampai babak belur,tapi jangan sampai mati. Tunggu aku pulang"
Tukiyem : "Siap tuan. Perintah dilaksanakan"
Tanpa basa-basi Tukiyem masuk ke kamar majikannya dan menyeret laki-laki yang tidur sama nyonyanya. Diikat lalu digebukin sampai babak belur."Dasar laki-laki bejat"teriak Tukiyem sambil bag big bug menghajar Laki-laki itu. Nyonyanya hanya bengong. Tidak lama telepon berdering lagi.
Tukiyem : "Iya tuan. Perintah sudah saya laksanakan.Orangnyta sudah saya KO"
Tuan : "Bagus Yem, kamu memang bisa diandalkan. Tunggu aku pulang. Soalnya rumah saya Jl.Ahmad Yani 17 itu memang agak macet"
Tukiyem : "Lho tapi ini bukan jl. Ahmad Yani tuan, ini kan jalan Ikan dorang no 23"
Tuan : "Hah.... . Maaf kalo gitu salah sambung
Tukiyem :GLODAK #@!&%$*&.
Jadi yang digebukin tadi adalah.........TIDAAAKKKKKKK!!!!

Jumat, 23 September 2011

SENYUM SEJENAK SERI 165

MINUM OBAT


Tukiyem baru dari pasar jam 9 pagi ketika mendapati suaminya Dargombez sedang loncat-loncat depan pintu rumahnya. Sang istripun heran dan bertanya.
Tukiyem : "Lagi ngapain mas?"
Dargombez : "Minum obat"
Tukiyem : "Hah, minum obat?Kok pakek loncat-loncat?"(sambil mengernyitkan dahi)
Dargombez : "Iya, soalnya lupa, tadi obatnya belum dikocok"
Tukiyem :%$#@!#*""Dasar KOPLAK..."
Tukiyempun langsung ke Dapur sambil manyun.....

Rabu, 24 Agustus 2011

SENYUM SEJENAK SERI 164

SUDAH TAHU APA BELUM

Jumat pertama di bulan Ramadhan ini Abu Nawas diminta menjadi Khottib sholat Jumat. Serba salah jadinya. Mau nolak nggak enak, mau nerima dia tidak menguasai materi. Bingung jadinya. Akhirnya dia ada ide. Sholat Jumatpun hendak dimulai. Saat hendak naik mimbar dia bertanya dulu kepada jamaah.
Abu nawas : "Jamaah sekalian, tahukah kalian apa yang akan aku sampaikan?".
Jamaah : "Beluuum...". Abu Nawas : "Kalo begitu sia-sialah saya berdiri disini, wong kalian belum tahu"Dan iapun nggak jadi naik mimbar. Jamaahpun bingung. Dan di Jumat kedua Abu Nawas masih diminta menjadi Khottib. Maka kejadian berulang.
Abu nawas : "Jamaah sekalian, tahukah kalian apa yang akan aku sampaikan?". Pengalaman jumat kemarin menjawab belum Abu Nawas langsung turun akhirnya kompak jamaah menjawab"Sudaahhh..."Abu Nawas : " Kalo begitu ngapain juga saya disini wong kalian sudah tahu."Dan diapun kembali turun. Lagi jamaah dibikin bingung dan geregetan. Karena geregetan jamaah tetep minta dia jadi khottib di Jumat berikutnya. Dan lagi-lagi kejadian berulang.Abu Nawas : "Jamaah sekalian, tahukah kalian apa yang akan aku sampaikan?".
Jamaah bingung menjawab apa. Sebagian ada yang jawab "Sudaaahhhh..." tapi ada juga yang menjawab "Beluuuummm...." . Lalu dengan enteng Abu Nawas menjawab"YA SUDAH KALO GITU TOLONG YANG SUDAH TAHU, KASIH TAHU YANG BELUM TAHU". Dan iapun turun dengan senyum merdeka. Dalam hati jamaah nggrundel...ASEM!@%e#@$.Dan Jumat beikutnya Abu Nawas dengan sukses tidak dimanta lagi jadi Khottib sholat Jumat

SENYUM SEJENAK SERI 163

SETAN


Mumpung bulan Ramadhan SETAN dikerangkeng, mari ngerasani SETAN
sekedar info : bahwa wujud SETAN di masing2 negara bisa menunujukkan tingkat ekonomi negara tersebut. Contoh :
Drakula dari Inggris, Bajunya perlente pakek jas bahkan berdasi kupu2, tinggalnya di istana atau kastil (maklumlah Inggris NEGARA KAYA)
Vampire dari Mandarin, Berjubah kebesaran khas kerajaan, wajahnya bersih,tinggal di Istana,kalo mati dikirimi mobil, rumah bahkan uang(itulah China)
Tapi coba lihat SETAN kita, antara lain
Kuntilanak, rambut semrawut terurai, baju lusuh nggak distrika, tinggalnya di pohon(ih kasian amat...)
Pocong, wajahnya kusam gak pernah cuci muka, baju satu2nya gak pernah ganti udah gitu gak punya kancing sehingga harus diiket pakek tali
Kolor ijo lebih parah, sudah sekujur tubuhnya ijo cuma punya celana kolor 1 lagi
(yah mau gimana lagi, begitulah EKONOMI Indonesia)

Rabu, 10 Agustus 2011

SENYUM SEJENAK SERI 162

ZIARAH

Megengan(tradisi Jawa dalam menyambut bulan Ramadhan) kemarin Dargombez belum sempat nyekar ke makam kakeknya Mbah Slamet. Maka sepulang kerja di bulan Ramadhan ini disempatkanlah dia mengunjungi makam kakeknya itu di kuburan Mbah Ratu jalan Demak wilayah Utara Surabaya. Dia sudah menyiapkan buku kecil Yasin dan kembang yang dibelinya di depan makam. Ketika sampai di makam kakeknya dia mulai menaburkan kembang lalu membaca yasin dan tahlil diatas depan makam kakeknya itu. Setelah selesai diulanginya lagi hingga 3 kali. Hampir satu jam Dargombez disitu. Setelah selesai dia bergegas meninggalkan area makam. Di ujung jalan makam dia dicegat seorang pengemis yang meminta-minta.
Pengemis : "Pak, minta pak" .
Dargombezpun mengulurkan uang seribuan
Pengemis : "Terima kasih, pak. Wah bapak ini sungguh-sungguh mencintai istrinya ya. Lama banget baca doanya di makam"
Dargombez :"Hus... . Ngawur aja. Istri saya masih hidup lagi. Saya tadi nyekar di makam kakek saya"
Pengemis :"Lha terus kenapa bapak nyekar disitu?"Dargombez :"Emang kenapa?
Pengemis :"Nama kakek bapak siapa?"
Dargombez :"Mbah Slamet"
Pengemis :" Waduh, makam yang bapak ziarahi tadi itu namanya SULASTRI. Kalo Slamet sebelahnya lagi"
Dargombezpun bengong sambil menepuk jidatnya. terpaksa deh dia balik lagi nyekar di makam kakeknya. Kembang yang sudah ditabur di makam tadi dipindahkannya ke makam kakeknya.

(Makanya sering-sering ke makam biar nggak lupa tempatnya)

Jumat, 05 Agustus 2011

SENYUM SEJENAK SERI 161

BERBUKA DI MALL

Surabaya sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Pertanda maghrib tinggal setengah jam lagi. Nampak di sudut Tunjungan Plasa (TP) Markun sedang duduk-duduk sambil melihat orang yang lalu lalang. Dargombez yang kebetulan lewat situ heran mengapa Markun ada disitu.
Dargombez :"Kun, ngapain disini?"
Markun :"Enak disini bisa ngeliatin cewek-cewek lewat"
Dargombez :"Astaghfirullah...inget puasa kun. Ntar batal puasamul?"
Markun :"Lho justru ini ajaran Rosul"
Dargombez :"Ajaran Rosul yang mana?"
Markun :"Berbukalah dengan yang manis..hehehe"
Dargombez :"Ya maksudnya bukan kayak geenee lagee....$#@%$&%%"

Kamis, 04 Agustus 2011

SENYUM SEJENAK SERI 160

SAATNYA BERBUKA

Jauh di rimba sana, Dargombez sedang berburu. Tapi hingga menjelang maghib dia belum dapat hewan buruan, padahal bentar lagi saatnya berbuka puasa. Dan dasar apes ternyata dia sedang diintai seekor harimau yang sedang kelaparan. Maka larilah Dagombez tunggang langgang. Dia berlari sekencang-kencangnya, tapi tetap saja tenaganya tak mampu menandingi sang harimau. Larinya mulai melambat hingga akhirnya dia berhenti dan pasrah. Sang harimaupun juga ikutan berhenti. Sejenak mereka saling tatap.
Dargombez : "Ya, Allah aku pasrahkan diriku kepada-Mu. Kalo memang aku harus mati disini aku ikhlas"ucap Dargombez pasrah. Mendengar itu sang harimau mendekat dan menjulurkan kepalanya ke leher Dargombez.Dargombez sudah pasrah.Tapi sang harimau tidak segera memangsa Dargombez. Dargombezpun penasaran kenapa dirinya tidak segera disantap. Dia lalu bertanya pada sang harimau. "Kenapa kamu tidak segera menyantapku?" tanya Dargombez.
Diluar dugaan sang harimau bisa menjawab :" MAAF, BRO AKU MUSLIM. DAGING BABI HARAM. JADI AKU TIDAK BISA MEMANGSAMU.". Jawab harimau sambil pergi berlalu.
Dargombez hanya tercengang. Dia bingung harus gembira atau sedih. Gembira karena selamat. Sedih karena dirinya dikira BABI.

SENYUM SEJENAK SERI 159

SAHUR

Ramadhan malam pertama. Dargombez bangun hendak sahur. Ia mencari cari istrinya Tukiyem buat nyiapin sahur tapi gak ketemu. Dilihat di meja makan ada sepiring nasi sayur asem lengkap dengan satu ekor ikan tongkol. Dalam hatinya dia berkata oalah sudah disiapkan tho sahurnya. Tanpa basa basi langsung saja disantap hidangan tersebut. Di tengah makan terdengar suara dari dapur KROMPYAAANGGG... seperti suara sesuatu yang jatuh ato pecah. Dargombezpun bergegas ke belakang barangkali terjadi sesuatu. Dia mendapati istrinya keliatan emosi sambil memegang sapu dan teriak-teriak"Dasar kucing kurang ajar, itu kan jatah sahur suamiku. kenapa diembat juga....hhuuuuhh".
Perasaan Dargombez mulai nggak enak.
Dargombez : "Bentar, Dik. Jangan bilang kalo makanan di meja tadi sisa kucing!"
Tukiyem : "Sayangnya,...emang iya mas. Tuh habis diduluin kucing. Makanya ini lagi aku hajar kucingnya"
Dargombez : @#%&^#!@!(sahur pertama bersama kucing)

SENYUM SEJENAK SERI 158

IDOLA

Pagi itu Dargombez duduk termenung di warung kopi Pasar Kambing dekat Ampel. Datang Markun yang langsung menginterogasi kenapa sahabatnya itu duduk termenung sendirian.
Markun :"Kamu kenapa, Mbez? Kok tumben murung."
Dargombez :"Iya,Kun. Di rumah nggak ada yang menidolakan aku."
Markun :"Maksudnya?"
Dargombez :"Anakku yang paling kecil mengidolakan Upin Ipin, kakaknya mengidolakan Rafael anggota boys band Smash. Lha istriku mengidolakan Cinta Fitri."
Markun :"Masak nggak ada yang mengidolakan kamu sama sekali, Mbez?
Dargombez :"Ada sih. Tapi itu yang bikin aku bingung. Yang mengidolakan aku justru tetanggaku."
Markun :"Ahaaa..... .Kesempatan Mbez. SPTP (Selingkuh Pis Tipis). Lagian istrimu nggak mengidolakan kamu. Cantik nggak orangnya?"
Dargombez :"Cantik gundulmu. Wong namanya BAMBANG"
Markun : "Wakakakakkkkkkk............... . Jeruk makan jeruk niye"

SENYUM SEJENAK SERI 157

MANGKOK


Di depan sebuah butik milik seorang bule, ada penjual soto Madura yang sedang mangkal. Dari samping nampak Markun dan Dargombez yang membawa mangkok sedang ngobrol dengan asyiknya.
Dargombez : "Kun, orang Indonesia itu... selalu selangkah lebih maju dari orang luar negeri"
Markun : "Tau dari mana kamu Mbez"
Dargombez : "Tuh buktinya... (sambil nunjuk warung sotonya orang Madura) dimana ada tokonya orang luar, pasti di depannya selalu ada warungnya orang Indonesia. Selangkah lebih maju kan"
Markun : "Oooo...Asem kamu Mbez. Lha kamu ngapain bawa mangkok?Mau beli soto"
Dargombez : "Nggak kok,.. aku mau beli BH buat istriku"
Markun : "Lha kok bawa mangkok"Dargombez : "Iya ini ukurannya BH istriku"
Markun :"ASEEEMM.....#@#&^%$%"

Minggu, 17 Juli 2011

SENYUM SEJENAK SERI 156

NAIK PESAWAT

Ini adalah kali pertama Dargombez naik pesawat. Ia mau ke Jakarta melalui bandara Juanda. Setelah melewati pintu pemeriksaan dan menunjukkan boarding passnya dia langsung naik pesawat SEJENAK AIRWAYS. Dia memilih duduk dekat jendela. Tepat di sebelahnya duduk seorang cewek cantik. Dargombez melihat ke arah luar jendela dan dia merasa terheran-heran melihat pemandangan di luar sana jadi kecil-kecil. Dengan terpukau Dargombez mengajak bicara cewek di sebelahnya.
Dargombez : "Mbak, dari sini orang-orang itu kelihatan kecil-kecil ya kayak semut"
Cewek : "Aduuhh bapak capek deh. Itu kan memang semut, pak. Kita lho belum terbang"
Dargombez : "GLODAK@#&*$#!!*.....

Jumat, 01 Juli 2011

SENYUM SEJENAK SERI 155

DASAR KOPLAK


Siang itu Tukiyem istri Dargombez sedang panik karena sang suami kepalanya berdarah-darah. Sambil membersihkan darah di kepala Dargombez bertanya kepada suami tercintanya itu.

Tukiyem : "Kamu kenapa mas kok jadi kayak gini?"
Dargombez : "Aku tadi memukul kepalaku pakek batu"
Tukiyem : "Hah...ngapain?Udah tau berbahaya ya dilakoni"
Dargombez : "Aku cuma mengikuti saran di TV waktu ada acara The Master. Bunyinya "JANGAN TIRU ADEGAN INI DI RUMAH" jadi ya aku coba di lapangan. Eh ternyata bocor juga"
Tukiyem : "DASAR KOPLAK"

Dargombez hanya cengengas cengenges sambil meringis kesakitan..

SENYUM SEJENAK SERI 154

HADIAH TIDUR BARENG


Dargombez datang ke tokonya Markun bersama seorang cewek cantik buat beli beras 10 kilo.

Dargombes : "Kun mbak ini mau beli beras, tapi gak bawa duit. Sebagai gantinya per kilonya diganti dengan 1 jam tidur bareng gimana?"

Markun : "Yang bener Mbez?"
Dargombez : "Beneran masak aku bohong"
Markun :" Oke deh. Cuma 10 kilo nggak kurang nih?"

Markunpun lalu bergegas membungkuskan 10 kilo beras lalu diberikan kepada si cewek.
Markun : "Ini mbak berasnya. Hadiahnya jadi kan?"
Cewek : "Ya jadi lah mas. Ya udah ayo ke rumah nenekku"
Markun : "Kok ke rumah nenek? ke hotel kek"
Cewek : "Lah yang beli kan emang nenek saya"

Markunpun pingsan. Dargombezpun ketawa terpingkal-pingkal sambil buru-buru kabur.

(Rasain tuh nenek-nenek)

SENYUM SEJENAK SERI 153

ROTI

Di pagi yang cerah Markun mengunjungi Dargombez di rumahnya. Dargombez sedang asyik membaca berita di koran.Tanpa basa basi dan tanpa permisi Markun langsung saja menyantap roti di atas meja. Di sudut ruang Markun melihat seekor tikus mati. Dia pun lantas bertanya pada Dargombez.

Markun : "Mbez, kok tikus mati gak dibuang sih? Kan bau."Dargombez : "Bukannya gak aku buang, cuman tadi umpannya belum habis"

Markun : "Belum habis gimana maksudmu?"Dargombez : "Umpannya tadi 2. Tapi baru dimakan 1"

Markun : "Terus satunya mana?"

Dargombez : "Tuh di tanganmu" sambil nunjuk roti yang dipegang Markun
Markun : "ASEM..@!^%$#&*^".Sambil huek..huek memuntahkan roti di mulutnya

Jumat, 10 Juni 2011

SENYUM SEJENAK SERI 152

PALING MENDERITA

Dua orang pengemis sedang berbincang-bincang di depan rumah Dargombez. Tanpa mereka sadari ternyata Dargombez sudah di belakang mereka sambil mendengarkan pembicaraan mereka. Pengemis1 : "Duh, aku ini menderita sekali. Tiap pagi mau buang air kecil tapi gak keluar-keluar."Pengemis2 : "Kamu belum seberapa. Aku lebih menderita. Tiap pagi mau buang air besar tapi gak keluar-keluar"

Mendengar itu Dargombez jadi terusik untuk ikut bicara.

Dargombez: "Kalian berdua belum apa-apa. Saya paling menderita"
Pengemis1&2 : "Emang kenapa pak?"sambil menoleh ke arah Dargombez
Dargombez : "Bayangkan saja, tiap jam 6 pagi aku buang air kecil. Tiap jam 7 pagi aku buang air besar"Pengemis1&2 : "Lha,itu kan normal pak. Menderitanya dimana?"
Dargombez : "Ya...itu masalahnya. Saya baru bangun jam 8"Pengemis1&2 : wakakakakakkkkkkkkkkkkk.....(jembret niyeeee)

Selasa, 31 Mei 2011

SENYUM SEJENAK SERI 151

HADIAH SEKS GRATIS

Dargombez sedang menyopiri majikannya. Mereka pergi untuk isi bensin di Pompa Bensin. Di SPBU itu tertulis: "ISI BENSIN IKUTI QUIZ, HADIAHNYA SEKS GRATIS!". Si Bos minta mobilnya diisi penuh. Setelah selesai membayar, dia bilang sama Dargombez, "Wah, kuisnya boleh juga, kita coba, yuk!."
Jawab Dargombez: "Ah, jangan Bos, pal...ing juga bohong..."
Tapi sang Bos tetap ngotot untuk ikut.
Bos: "Mas, saya ikutan dong kuisnya...!"
Petugas: "Boleh, Pak! Caranya gampang, coba bapak tebak 1 angka
antara 1 sampai 10, yang ada di pikiran saya sekarang..."
Bos (setelah berpikir lama): "Lima!!"
Petugas: "Wah sayang sekali, Pak... baru saja saya pindah ke angka lain! Coba satu kali lagi, Pak..!"
Bos (sambil nafsu): "Tujuh!!"
Petugas: "Wah, hampir tepat, Pak. Tadinya saya mau tujuh, tapi nyatanya tiga. Tapi, nggak apa² Pak, lain kali Bapak boleh coba lagi."
Dalam perjalanan pulang ...
Dargombez: "Tuh, saya bilang apa Bos...! Mereka cuma nipu kan, Bos.."
Bos: "Ah, siapa bilang??? Istri saya bilang, dia menang sepuluh kali bulan lalu...! Pada tebakan pertama lagi..."

Dargombez : @#$%4#@!@&(asem.com)

Minggu, 29 Mei 2011

SENYUM SEJENAK SERI 150

HITAM



Dua sahabat Dargombez dan Markun keduanya, masing2 dikuruniai dua anak. Bedanya, kalo Dargombez anaknya putih2, dan Markun anaknya hitam2.

Suatu ketika, keduanya sharing dan terjadilah pembicaraan :

Markun: “Mbez, bagaimana bikin anak supaya kulitnya putih seperti anakmu, sebab anakku kulitnya hitam2 ?”
...

Dargombez : “Gampang, ketika hendak berhubungan senjatamu jangan sampai masuk total, sebab kalo sampai mentok bisa hitam lagi”.

Markun : “Oh begitu ya.”

Malam harinya resep dari Dargombez itu dipraktekkan, dan menjelang finish

tiba-tiba pantat Markun digigit nyamuk dan secara tak sengaja tangan dia menepuk nyamuk yang ada di pantatnya, sehingga burungnya tanpa sadar nyelonong masuk.

Ingat dengan resep tadi, Markun akhirnya berteriak……

"Yah, Hitaaaammmm lagi deh…"

SENYUM SEJENAK SERI 149

GAK JADI MAKAN

Di hari minggu yang cerah, Dargombez ngajak Markun sahabatnya buat makan donat di Dunkin Donutz. Sambil menikmati donat, Dargombez mulai berbincang ngaco.

Dargombez : "Kun aku ada lowongan kerjaan nih"
Markun : "Apaan?"Dargombez : "Wah, ini pekerjaannya perlente. Pakek baju berkerah, rapi, berdasi, berjas.Tapi..."
...
Markun : "Tapi apa?"
Dargombez : "Tapi Gak pakek celana"
Markun : "Hah....gak pakek celana. Emang kerja apaan?"
Dargombez : "BOLONGIN DONAT"
Markun : "ASEM...."(Sambil meletakkan donatnya.Gak bayangin cara bolonginnya)

SENYUM SEJENAK SERI 148

JAGO PANAH



Dargombez kali ini menjadi raja. Dia sedang pergi berburu ke hutan dengan pengawal-pengawal dan pembantu-pembantunya ketika ia melihat sebuah pohon dengan sebuah lingkaran target yang dicat di pohon itu dengan sebuah anak panak di tengah lingkaran target itu.

“Siapa nih orang yang bisa memanah dengan sangat baik begini?” Dargombez be...rkata. “Saya harus bertemu dengannya.”

Setelah melanjutkan perjalanannya lagi, ia bertemu dengan seorang anak kecil yang membawa sebuah busur dan anak panah. Setelah ditanya-tanya akhirnya dia mengakui kalau dialah yang memanah anak panah itu pada lingkaran target.

“Kamu nggak memalukan. anak panah kamu ke tengah-tengah target kan?” tanya Dargombez.

“Tentu saja tidak. Saya memanahnya dari jarak 100 kaki. Bener deh, saya sumpah.”

“Wow, Itu sangat menakjubkan,” ujar Dargombez. “Saya akan mengajak kamu menjadi pasukan memanah saya. Tapi saya mesti bertanya satu hal lagi. Bagaimana kamu bisa melakukan hal itu?”

“Begini,” sahut anak itu, “pertama saya memanahkan anak panah saya ke pohon, baru saya menggambar lingkaran target itu dengan cat di sekelilingnya.”

Dargombez : ASEEMM...(dibujuki arek cilik)

SENYUM SEJENAK SERI 147

NUBRUK BULE

Dargombez yang bahasa Inggrisnya kacau-balau suatu hari nubruk seorang bule ketika jalan-jalan di mall.

Dargombez : “I’m sorry.”

Bule : “I’m sorry, too.”

Dargombez bingung. Karena ngerasa harus ngejawab tuh bule.
...

Dargombez : “I’m sorry, three.”

Bule : “What for?”

Dargombez : “I’m sorry, five.”

Bule : “Sorry, sir. Are you sick?”

Waduh Dargombez makin gak tau tambah ngacau aja

Dargombez : “Yes I’m sorry seven,eight, nine, ten. I’M SORRY I LOVE YOU”

Minggu, 22 Mei 2011

SENYUM SEJENAK SERI 146

Dargombez mendapat tiket wisata gratis naik balon udara keliling dunia yang disponsori sebuah maskapai penerbangan internasional. Bersamanya ada 2 orang lain yang ikut naik balon udara. Yang satu dari Arab Saudi satunya lagi dari Amerika. Berangkatlah ketiganya memulai perjalanan keliling dunia tersebut. Di hari ke-10 orang Amerika teriak
Amerika : “Hei, kita sudah sampai Amerika.”
Dargombez dan Arab : “Kok tau?”
Amerika : “Coba tangan kalian meraba ke bawah!”
Dargombez dan Arab :”Oh, iya ini patung Liberty”

Hari ke20 giliran orang Arab yang berteriak
Arab : “Kita sudah sampai Arab Saudi”

Dargombez dan Amerika :”Kok tau?”
Arab : “Coba raba tangan kalian ke bawah!”
Dargombez dan Amerika :”Oh, iya ini padang pasir”
Dan pada hari ke-30 Dargombez yang akhirnya teriak
Dargombez :”Horee....kita sudah nyampek Terminal BUNGURASIH”
Amerika dan Arab :”Mana itu?”
Dargombez :”Terminal di Surabaya. Salah satu kota besar di Indonesia.”
Amerika dan Arab :” Kok tau?”
Dargombez :”Coba raba tangan kalian ke bawah”
Amerika dan Arab lalu merabakan tangan mereka ke bawah. Lalu mengangkatnya kembali dan mereka terkejut.
Dargombez :”Tuh kan jam tangan kalian ilang”
Amerika dan Arab : #@$*&^%#$#(dongkol)

Sabtu, 07 Mei 2011

SENYUM SEJENAK SERI 145

MASIH ADA SETENGAH METER
Di sebuah desa tinggal sepasang kekasih. Sang gadis sedih, sebab setiap kekasihnya datang apel selalu menggunakan sarung, maklum di desa.

Akhirnya gadis itu mengutarakan kesedihannya : "Mas, kalau datang ke rumah, jangan pakai sarung dong....malu kan sama Bapak."

Akhirnya sang kekasih menyanggupi : "Iya, besok Mas mau beli bahan celana."

Sesudah beli bahan celana, pemuda itu ketukang jahit untuk menjahitkan bahan celananya.

Pada hari yang dijanjikan, pemuda itu kembali ke tukang jahit untuk mengambil celananya yang sudah jadi. Masih ada sisa bahan 1/2 meter lagi. Dibawa pulang saja yaaa.

Pemuda itu senang, jadi juga celananya, pikirnya. Dia pulang, dan sore harinya langsung apel ke rumah sang kekasih untuk pamer celana barunya. Dia gunakan celana itu. Tapi karena kebiasaan, dia juga tetap menggunakan sarungnya.

Ditengah perjalanan, sang pemuda sakit perut. Karena tidak tahan, akhirnya dia ke WC umum.

Segera setelah selesai buang hajat,dia buru-buru menggunakan sarungnya dan lupa menggunakan celana barunya.

Ketika tiba di rumah sang kekasih, si gadis berkata : "Lho...Mas, kok masih pake sarung, katanya mau pake celana baru."

Dengan cekatan sipemuda mengangkat sarungnya sambil berkata : "Hhmm...lihat, Mas pake celana baru."

Seketika si gadis menjerit : "Ihhh....panjang amat..."

Dengan tersenyum bangga si pemuda menjawab : "Iya nih.....panjang. Dirumah juga masih ada 1/2 meter lagi......"

Waauuuwwww......!!!!

Rabu, 27 April 2011

SENYUM SEJENAK SERI 144

DUKUN SANTET
Markun teman Dargombez yang lagi sebel karena cintanya tidak direstui oleh ayah pacarnya bermaksud pergi ke dukun hendak menyantet ayah sang pacar.
Markun : “Mbah, saya pingin ayahnya pacar saya mbah kirimi santet”
Mbah Dukun : “Udah pernah ketemu orangnya?”
Markun :”Belum, mbah.”
Mbah Dukun : “Itu urusan gampang. Mau yang pelan-pelan atau yang langsung?”
Markun :”Langsung aja mbah biar langsung MODAR”
Mbah Dukun :”Pakek paku apa silet?”
Markun :”Silet Mbah”
Mbah Dukun : “Beres, langsung dikirim. Siapkan duitnya.”
Dalam sekejap santet terkirim. Segera Markun merogoh sakunya hendak mengambil duit. Dari dalam ruangan keluar putri mbah dukun sambil membawa minuman buat tamunya.
Mbah Dukun :”Diminum dulu”
Markun :”Iya, mbah. Makasih. Itu putri mbah?”
Mbah dukun :”Iya. Kenapa?Jangan bilang kamu naksir?”
Markun :”Nggak gitu mbah. YA ITU PACAR SAYA”
Mbah Dukun : GLODAK@#%&*&^&$#W
Mbah Dukun melotot ke arah Markun dan dalam sekejap mbah dukun kejang2 karena santet kirimannya sendiri.

Senin, 25 April 2011

SENYUM SEJENAK SERI 143

KANAN APA KIRI
Dargombez dan Markun hendak berwisata ke hutan yang sangat indah. Namun di tengah jalan mereka berhenti karena ternyata jalan bercabang dua. Yang satu menuju hutan yang indah yang satunya menuju hutan yang dihuni binatang buas.
Dargombez : “Menurutmu jalan menuju hutan yang indah yang mana, Kun?”
Markun : “ Mana tau, Mbez. Tapi aku tahu kepada siapa kita harus bertanya.”
Dargombez :”Siapa?”
Markun : “ Di depan sana ada dua orang kembar.Yang satu selalu berkata jujur, sedangkan yang lain selalu bohong.Kita bisa bertanya pada mereka. Tetapi kita tidak bisa membedakan mana yang bohong mana yang jujur.”
Dargombez : “Serahkan padaku”
Mereka berdua menuju ke tempat dua orang kembar tersebut. Begitu sampai di depan rumah mereka, salah satu dari mereka keluar. Dargombez menghampiri orang tersebut lalu mebisikkan sesuatu kepadanya.Dan orang tersebut balik berbisik kepada Dargombez. Setelah itu Dargombez langsung mengajak Markun melanjutkan perjalanan.
Dargombez :” Jalan yang benar yang KANAN, Kun”
Markun : “Darimana kamu tahu, Mbez?Kamu kan belum tanya yang satunya”
Dargombez : “Nggak perlu, karena aku sudah tahu”
Markun : “Kok bisa?Kamu nanya apa barusan?”
Dargombez :”Aku bertanya padanya “Apa yang akan dikatakan saudaramu jika aku bertanya jalan mana yang menuju hutan yang indah?” Kalo seandainya yang barusan adalah orang yang jujur maka dia akan bilang KIRI karena dia tahu pasti saudaranya akan bilang KIRI. Berarti jalan yang benar KANAN karena saudaranya itu pasti bohong. Seandainya yang barusan adalah yang suka bohong, maka dia pasti juga akan bilang KIRI karena dia tahu pasti saudaranya akan bilang KANAN karena saudaranya pasti jujur. Berarti jalan yang benar adalah KANAN. Mengerti, Kun?”
Markun : “Nggak”
Dargombez :”GLODAK! Cape deh..... . Ya wis nurut aku ajah”
Merekapun melanjutkan perjalanan.

Kamis, 21 April 2011

SENYUM SEJENAK SERI 142

HADIAH DARI SANG JENDERAL
Seorang jendral di TNI AD memanggil 3 orang prajurit yang dianggap pahlawan setelah bertugas di Aceh. Mereka adalah prada Markun, pratu Nastopo dan Serda Dargombez

Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak bisa memberi kalian medali. Tapi saya akan tetap memberi anda hadiah.

Yang harus kalian lakukan adalah menentukan dua titik di tubuh kalian, dan saya akan memberikan 100 ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari kamu.

Prada Markun : "Dari ujung kepala ke ujung kaki , Pak." Jenderal mengukur 2 titik tersebut

Jendral : "Bagus, 180 senti, kamu mendapat 18 juta, lumayan untuk beli motor"
Pratu Nastopo : "Dari ujung kuku ke ujung rambut, Pak"Sang Jenderalpun kembali mengukur

Jendral : "Bagus sekali, 190 senti, total 19 juta. Cukup buat beli motor plus bensinnya setahun"

Serda Dargombez : "Dari pundak ke kelingking, Pak"

Jendral : "Aneh, pendek sekali tapi baiklah."

Pada saat sang Jendral mulai mengukur, "Mana kelingkingmu, Nak?"

Serda Dargombez : "Di Aceh, Pak"
Jendral:GLODAK$@*^&!#$%^*

Minggu, 17 April 2011

SENYUM SEJENAK SERI 141

TERIMA KASIH
Pak Samiran di pelosok Lamongan Ayahanda Dargombez, menulis surat ke Dargombez yang kini berada dipenjara Nusa Kambangan karena dituduh terlibat peledakan bom Bali.

Bunyinya: "Mbez, bapakmu ini sudah tua, sekarang sedang musim tanam jagung, dan kamu ditahan di penjara pula, siapa yang mau bantu bapak mencangkul kebun jagung ini?"

Eh, anaknya membalas surat itu beberapa minggu kemudian. "Demi Tuhan, jangan cangkul itu kebun, saya tanam senjata di sana," kata Dargombez dalam surat itu.

Rupanya surat itu disensor pihak rumah tahanan, maka keesokan harinya setelah si bapak terima surat, datang satu peleton tentara dari Kodim Lamongan.

Tanpa banyak bicara mereka segera ke kebun jagung dan sibuk seharian mencangkul tanah di kebun tersebut. Setelah mereka pergi, kembali Pak Samiran tulis surat ke Dargombez.

"Mbez , setelah bapak terima suratmu, datang satu peleton tentara mencari senjata di kebun jagung kita, namun tanpa hasil. Apa yang harus bapak lakukan sekarang?"

Dargombez kembali membalas surat tersebut, "Sekarang bapak mulai tanam jagung aja, kan udah dicangkul sama tentara, dan jangan lupa ngucapin terima kasih sama mereka."

Pihak rumah tahanan yang menyensor surat ini langsung DONGKOL.
ASEM@#$#$%^&**&%

SENYUM SEJENAK SERI 140

KUNJUNGAN NEGARA
Di Jakarta pak SBY sedang menerima tamu perdana menteri Jepang. Setelah berbincang-bincang sejenak akhirnya pak SBY mengajak tamunya tersebut berjalan-jalan keliling Jakarta. Tapi betapa terkejutnya sang perdana menteri melihat banyak pengemis dan gelandangan di pinggir jalan. Sang perdana menteri pun bertanya ke pak SBY
“Siapa mereka pak presiden?”tanya perdana menteri jepang
“Oh, mereka itu gelandangan dan pengemis pak perdana menteri.”jawab pak SBY
“Hari gini ibukota anda masih ada pengemis.Terlalu.Kalau di Jepang ibukota kita Tokyo sudah bersih dari gelandangan dan pengemis.”
Mendengar jawaban perdana menteri Jepang pak SBY kelihatan dongkol dan berniat mengadakan kunjungan balasan untuk membuktikan ucapan sang perdana menteri. Harinyapun tiba. Begitu tiba di Tokyo pak SBY langsung mengajak perdana menteri keliling Tokyo . Jalan demi jalan di lalui. Dan memang Tokyo steril dari gelandangan dan pengemis. Pak SBY terlihat makin dongkol. Namun asa yang dinantikanpun tiba. Nampak di salah satu sudut kota Tokyo ada seorang gelandangan. Pak SBYpun langsung sumringah. “Tuh, kan pak. Di ibukota anda ternyata juga ada gelandangan.Jadi jangan sombong dulu”ucap pak SBY penuh kemenangan. Melihat itu sang perdana manteri nampak tidak senang. Lalu ia turun dan melabrak gelandangan tersebut.
“Anda sungguh memalukan rakyat Jepang.” bentak sang perdana menteri
“Maaf pak, saya bukan orang Jepang. Saya TKI”jawab orang tersebut yang ternyata adalah TKI. Dan pak SBYpun makin dongkol

SENYUM SEJENAK SERI 139

KUE ULANG TAHUN
Dargombez ke sebuah toko kue dan memesan kue tart untuk pesta ulang tahun isterinya Tukiyem.
“Apa yang hendak ditulis pada tart ulang tahun ini, pak?” tanya si gadis manis yang melayani kepada Dargombez.
“Mmmm, tulis saja ‘Sayang, kamu tidak bertambah tua’ di bagian atas, kemudian sambung dengan ‘Sayang, kamu cuma bertambah cantik’ di bagian bawah…” kata Dargombez.
Esoknya, Dargombez datang mengambil tartnya dan terus membawa pulang ke rumah untuk dipersembahkan kepada isterinya Tukiyem tersayang di hadapan tamu-tamu yang lain.
Dan ketika tart itu dibuka di depan isteri dan tetamu undangan yang lain, Dargombez hampir pingsan ketika membaca tulisan yang tertera di tart itu:
“SAYANG, KAMU TIDAK BERTAMBAH TUA DI BAGIAN ATAS.
SAYANG, KAMU CUMA BERTAMBAH CANTIK DI BAGIAN BAWAH.”

SENYUM SEJENAK SERI 138

ITU URUSAN SAYA

Darbombez sudah menjadi Pegawai Negeri sekarang. Dan saat ini dia mendapatkan tugas study banding ke Eropa. Dia bertemu dengan sesama pegawai negeri disana. Setelah berkenalan merekapun ngobrol ini itu. Salah satunya membahas gaji mereka.
“Berapa gaji anda dan untuk apa saja uang sejumlah itu?,” tanya Dargombez mengawali.
Orang Eropa menjawab, “Gaji saya 5.000 Euro, 2.000 euro untuk tempat tinggal, 2.000 Euro untuk makan, 500 Euro untuk hiburan."

”Lalu sisa 500 Euro untuk apa?” tanya Dargombez bingung. Orang Eropa menjawab secara ketus, "Oh ... itu urusan saya, Anda tidak perlu bertanya!"

Kemudian orang Eropa balik bertanya, “Kalau penghasilan anda?”

"Gaji saya Rp950 ribu, Rp450 ribu untuk tempat tinggal, Rp350 ribu untuk makan, Rp250 ribu untuk transport, Rp200 ribu untuk sekolah anak, Rp200 ribu, bayar cicilan pinjaman, ... Rp100 ribu untuk....".

Saat Dargombez ‘nrocos’ menjelaskan, orang Eropa menyetop penjelasan itu dan langsung bertanya. "Uang itu jumlahnya sudah melampui gaji anda. Sisanya dari mana?," kata orang Eropa itu keheranan.

Kemudian, Dargombez menjawab dengan enteng,"Begini Mister, uang yang kurang, itu urusan saya, anda tidak berhak bertanya-tanya.”

Minggu, 03 April 2011

SENYUM SEJENAK SERI 137

LARI MARATON

Markun sahabat dekat Dargombez lagi asik bergumul sore-sore dengan selingkuhannya. Ketika tiba-tiba si cewek bilang, "Gawat... suamiku pulang tuh. Buruan deh kamu kabur lewat jendela..!" dengan panik Markun menyambar baju, celana dan sepatunya, dan kabur lewat jendela.

Di luar ternyata hujan. Takut ketahuan, Markun lari tanpa sempat pakai baju. Tidak jauh dari rumah si cewek pas kebetulan lewat rombongan pelari marathon. Markun buru-buru membaur ditengah rombongan pelari, biar gak keliatan lagi sama suami si cewek tadi.

Beberapa pelari di sekitar Markun heran ngeliat Markun lari bugil sambil pegang baju. Salah seorang bertanya, "Ngapain kamu lari bugil...?" Markun jawab sekenanya,

"Mmmm... aku demen yang back to nature.. biar menyatu dengan alam..."

Yang lain nanya lagi, "Sering lari bugil kayak gini?" makin bingung Markun cari alesan. "Nngg.. kadang-kadang aja... kalau sore-sore.. biar gak kepanasan..."

Pelari yang lain nimpalin...

"sering lari bugil dengan kondom terpasang gitu?"

Dengan tersipu Markun jawab sedapetnya... "Mmm... kalau pas hujan aja sih... biar terlindung..."

SENYUM SEJENAK SERI 136

5 PENUMPANG DI PESAWAT JATUH

Sebuah pesawat sedang terancam akan jatuh. Didalamnya ada 5 penumpang,sementara parasut untuk terjun hanya tersedia 4 buah.

Penumpang pertama bilang, "Saya kurniawan Dwi Julianto, pemain nasional sepak bola, persepakbolaan Indonesia masih memerlukan orang seperti saya. Jadi, saya belum boleh mati." Lalu dia ambil parasut pertama dan terjun.

Penumpang kedua adalah Megawati Sukarnoputri, bilang: "Saya adalah putri Sukarno. Saya juga adalah kandidat presiden Indonesia di masa datang. Sekarang ini saya sedang akan menghadiri penobatan saya jadi ketua Partai Pelopor. Saya akan menggantikan bapak saya jadi Presiden Indonesia nantinya. Jadi, saya Juga belum boleh mati."

Lalu dia ambil parasut kedua dan terjun. Penumpang ketiga, Nurdin Halid, bilang: "Saya adalah Ketua PSSI. Rakyat Indonesia masih sangat membutuhkan kepemimpinan saya, jadi saya belum boleh mati."

Kemudian dia meraba raba kiri kanan dan akhirnya menemukan parasut ketiga. "Lagipula... kalau saya mati, timnas Indeonesia akan kesulitan menembus Piala Dunia," tambahnya sambil melompat terjun.

Penumpang keempat adalah KH Abdullah Gymnastiar. Kepada penumpang kelima, seorang anak sekolah umur 10 tahun, Aa Gym berkata: "Sudahlah, nak, kamu pakai sajalah parasut terakhir itu.

Saya sudah cukup lama hidup. Tak berapa lama juga saya akan mati sendiri. Lagipula saya rasa saya sudah cukup banyak berdakwah untuk kepentingan ummat, saya merasa sudah punya bekal untuk menghadap Yang Kuasa.

Saya IKHLAS, nak, pakailah..!" Anak sekolah itu menjawab, "Nggak apa-apa Pak Uztad. Ini masih ada dua parasut lagi kok. Tadi itu, Nurdin Halid terjun pakai ransel sekolah saya. Saya sih, diemin aja....Abis dia belagu sih orangnya...."

Selasa, 29 Maret 2011

SENYUM SEJENAK SERI 135

ANAK SIAPA?
Pada suatu hari Tutut (anaknya Soeharto), lewat di jalan tol di Jakarta.
Penjaga Tol: “3000 rupiah.”
Bu Tutut yang emang ngak punya uang seribuan mengeluarkan uang 50 ribu rupiah langsung saja menyodorkan tuch uang.
Penjaga Tol: “Ini Bu, kembaliannya.”
Bu Tutut: “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.”
Penjaga tol merasa senang karena menerima 47 ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.
Setelah beberapa jam Tommy dateng melewati jalan tol tersebut. Karena mereka tuch anaknya Soeharto, ngak punya uang receh, Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.
Penjaga Tol: “Ini Pak, kembaliannya 17 ribu.”
Tommy: “Sudahlah, simpan aja buat sekolah anak anda.”
Penjaga langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.
Setelah beberapa jam Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol.
Soeharto mengeluarkan uang 5000 rupiah dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu dan setelah menunggu 5 menit, ditanyanya kepada penjaga tol:
Soeharto: “Lho, mana uang kembalian saya?”
Penjaga Tol: “Ah Bapak, masa uang 2000 rupiah aja dibalikin. Tadi bu Tutut dan pak Tommy lewat kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu aja diberikan ke saya, masa Bapak yang 2000 aja minta kembalian??”
Soeharto: “Tunggu dulu mas!! Anda tau sapa Tutut dan Tommy??”
Penjaga Tol dengan cekatan menjawab: “Yach tahu Pak! Pertanyaan gampang tho, jelas Tutut dan Tommy tuh Anaknya Presiden.”
Soeharto: “Pinter kamu, tahu mereka anak Presiden. Nah sedangkan saya kan cuma Anak Petani!! Sekarang, mana kembalian saya??”
Penjaga Tol: !*#@^$%#@$$

SENYUM SEJENAK SERI 134

POS SURAT

Percakapan antara Dargombez dengan seorang petugas di kantor pos Surabaya.

Dargombez : "Pak, kalau surat ini saya kirim sekarang apa bisa sampai di Jakarta dalam waktu dua hari?"

Petugas : "Bisa, Pak. Tentu saja bisa."

Dargombez : "Ah, masa sih? Jangan suka bercanda gitu donk pak!! Saya yakin tidak akan bisa."

Petugas : "Lho, Anda kok bisa seyakin itu? Emangnya anda sudah pernah menjadi petugas pos?" (sambil rada dongkol)

Dargombez : "Lha wong surat itu saya alamatkan ke Semarang..."

Petugas : "!@#$%$%%$#"

Minggu, 13 Maret 2011

SENYUM SEJENAK SERI 133


BINTANG PORNO
Dargombez sedang mengunjungi temannya Somat yang seorang dokter kandungan di RS bersalin NGEDENSEJENAK. Saat ia asyik ngobrol dengan temannya salah satu perawat  memanggil dokter Somat karena ada pasien yang mau melahirkan. Di ruang bersalin seorang perempuan sedang dalam proses melahirkan, dibantu oleh para perawat. Tiba-tiba ia berhenti mengejang dan memanggil dokter Somat, “Dokter, tolong ya nanti ceritakan warna dari setiap bagian tubuh anak saya.”
“Lho kenapa?” tanya dokter Somat dengan heran.
“Mmmhh, saya sebenarnya aktris porno dan anak ini saya dapatkan ketika main dalam blue film. Saya tidak tahu persis siapa ayahnya,” kata perempuan tersebut. Dokter Somat mengangguk mengerti.
Akhirnya ketika kepala si bayi keluar, dokter Somat berkata, “Nah kepala bayi sudah mulai muncul, warna rambutnya pirang. Apakah di film itu ada aktor bulenya?”
“Ada Dok, makasih.”
“Wah, kulit mukanya agak pucat dan matanya sipit. Apakah ada aktor Mandarinnya juga?”
“Ada Dok, ada…”
“Sekarang keluar dada dan kedua tangannya. Kok warnanya hitam. Ada aktor negronya ya?”
“Iya, ada…”
“Nah, sekarang kakinya. Warnanya coklat sawo matang. Ada orang Indonesianya rupanya.”
“Oh ya…”
Setelah seluruh tubuh bayi keluar, dokter memukul pantatnya dan keluarlah suara tangisnya, “Ooeeeee…”
“Terimakasih Tuhan. Aku kira tadi ia akan MENGGONGGONG,” desah si ibu baru.

Selasa, 01 Maret 2011

SENYUM SEJENAK SERI 132

KALO PAKEK LIPSTIK JANGAN TEBAL-TEBAL
Dargombez datang ke dokter kelamin dengan keluhan, “Dokter, alat kelamin saya kok merah­-merah?”
Dokter pun menjawab, “Wah gawat itu, jangan-jangan anda terkena penyakit kelamin yang menular”.
Lalu dokter dan Dargombez pun masuk ke kamar periksa untuk diperiksa oleh dokter tersebut, “Coba kita lihat alat kelamin saudara”.
Setelah melihat dengan teliti dokter itu pun berdiri dan kembali ke ruang prakteknya.
“Bagaimana dok, apa penyakit saya?”, tanya Dargombez.
Dokter pun menjawab, “Lain kali bilang sama istrimu kalau memakai lipstik jangan tebal­-tebal…”

Jumat, 25 Februari 2011

SENYUM SEJENAK SERI 131

STARY RAPALINOV
Seorang guru baru tengah mengabsen murid-muridnya. Sang guru tertarik dengan sebuah nama, dan dengan penasaran si guru lalu memanggil muridnya.
Guru : “Stary Rapalinov, coba kemari!”
Murid : “Ya bu, saya.”
Guru : “Sini kamu nak, kamu keturunan Yugoslavia yach?”
Murid : “Nggak bu!”
Guru : “Lalu kenapa nama kamu Stary Rapalinov?”
Murid : “Oo…itu, Stary itu singkatan dari nama bapak saya (S)urtono dan ibu saya Su(tary)em.
Guru : “Mmmm…lalu Rapalinov?”
Murid : “Rabu Pahing Lima November.”

Minggu, 20 Februari 2011

SENYUM SEJENAK SERI 130


TENTARA ASING
Hari Minggu yang cerah dari arah Mako Koarmatim Surabaya berjalanlah 3 orang tentara asing yaitu tentara Amerika, Inggris dan Irak yang sedang menjalani latihan perang bersama dengan TNI AL  pesiar karena latihan sedang libur. Mereka naik angkot menuju Tunjungan Plasa. Di tengah jalan naiklah seorang wanita seksi dengan pakaian ketat dan rok mini. Melihat ada bule sang wanita mulai menggoda. Diangkatlah paha kirinya di atas paha kanannya dengan harapan ada salah satu diantara mereka yang tergoda. Namun tiba-tiba tentara Amerika melakukan penghormatan. HORMAT GERAK.   kedua temannya bingung dan bertanya

Inggris+Irak      :” Ada apa teman kamu kok hormat?”
Amerika           : “Ada tato bendera Amerika dipaha kirinya”

Si wanita jengkel merasa tidak diperhatikan. Akhirnya ia berganti posisi paha kanan diangkat di atas paha kirinya. Dengan harapan kali ini mereka akhirnya tergoda. Namun kai ini giliran tentara Inggris yang hormat. HORMAT GERAK. Kedua temannya lagi-lagi bertanya

Amerika+Irak   :”Ada apa teman kamu kok hormat?”
Inggris              : “Ada tato bendera Inggris dipaha kanannya”

Lagi-lagi si wanita jengkel karena merasa tidak dihiraukan. Karena posisi kanan salah. Kiri salah. Akhirnya si wanita mengangkangkan kedua pahanya. Dengan harapan ini usaha terakhir supaya mereka tergoda. Namun sama seperti kedua rekannya. Si tentara Irak juga melakukan penghormatan. HORMAT GERAK. Kedua temannya juga bertanya

Amerika+Inggris :”Ada apa teman kamu kok hormat juga? Apa ada bendera Irak disitu?”
Irak                  :”Tidak, kawan”
Amerika+Inggris :”Lalu mengapa kamu hormat?”
Irak                  : “ADA KUMISNYA SADAM HUSAIN”

Kamis, 17 Februari 2011

SENYUM SEJENAK SERI 129


OPERASI PLASTIK

Usianya boleh kepala 3. Tapi Dargombez tetap ingin penampilannya seperti anak 17 tahun. Maka operasi plastiklah ia. Setelah operasi berhasil mulailah dia pasang aksi. Mulanya dia nampang di sekitaran SMA komplek. Seorang siswi kelas 3 SMA lewat. Dargombezpun bertanya

“Eh, maaf. Bisa tebak usia saya berapa hayo?”pinta Dargombez
“Melihat wajahnya sih 18 tahun, ya?”tebak si gadis
“Maaf, anda salah. Usia saya 32 tahun.”jawab Dargombez puas.

Dargombezpun melanjutkan nampangnya. Kali ini diapergi ke Mc.Donal Delta Plasa. Sambil mengantri di kasir Dargombez iseng nanya ibu-ibu di depannya.

“Maaf, buk. Bisa tebak usia saya berapa?”Tanya Dargombez
“Sampean ini kalau menurut saya 19 tahun. Bener nggak?”terka si ibu
“Maaf, buk. Salah. Saya 32 tahun.”jawab dargombez puas

Untuk terakhir kalinya sebelum meninggalkan plasa dia bertanya kepada seorang nenek-nenek.

“Maaf, nek berapa usia saya?”Tanya Dargombez semangat
“Imbalannya apa?”nenek balik nanya
“Nenek mau apa?”Tanya Dargombez lagi
“Saya mau kamu telanjang di depan saya”pinta si nenek.

Busyet….gokil juga si nenek. Tapi demi rasa penasaran Dargombez menurutinya. Dargombezpun akhirnya telanjang juga.

“Sudah nek. Sekarang coba tebak usia saya?”Tanya Dargombez
“Eh, belum selesai. Kamu lari-lari dulu keliling plasa 3 kali sambil telanjang”Dargombezpun mendelik. Tapi demi penasaran dengan jawaban si nenek dia lari juga keliling plasa 3 kali.

“Udah nek. Sekarang tebak ya usia saya!”Tanya Dargombez sambil masih ngos-ngosan
“32 tahun kan”jawab si nenek
“Hah, kok tahu nek”jawab Dargombez kaget seakan tak percaya
“Ya tahulah. Wong di Mc.Donald tadi saya antri tepat di belakang sampean”

Dargombez : @#%$@!*&^%

Minggu, 13 Februari 2011

SENYUM SEJENAK SERI 128 (SPESIAL CERPEN)


KISAH CINTA CAP TUGU PAHLAWAN

Di bawah pohon mangga, sebelah kelas 3IPA2, siang itu saat istirahat kedua,   duduk manis Mina manis ditemani seekor kucing manis(sebuah kalimat yang manis). Mina gadis cantik di kelas 2IPA1, konon juga yang paling cantik di sekolahku tercinta SMA Negeri2. Adik kelasku dengan paras yang ayu biarpun namanya membuat aku agak-agak  terharu. INDAH LAMINATINGRUM. Mungkin jika sudah baca kisah sebelumnya, kamu pasti tahu sobat kenapa begitu dia punya nama. Seorang Gitapati marching band di sekolahku. Asal tahu saja selain mayoret sebagai pemimpin utama yang memimpin keseluruhan pemain marching band, baik musik, perkusi maupun penari bendera, dalam marching band juga ada gitapati pemimpin khusus para pemain musik untuk memainkan lagu-lagu dalam marching band. Aku adalah salah satu anggotanya. Sayangnya aku bukan pemain musik. Aku pemain perkusi. Aku penabuh bass drum. Dan asal kamu tahu juga  bahwa aku kenal Mina juga dari marching band ini karena aku seniornya. Dan dengan sisa-sisa penyakit gila yang aku punya, siang itu kucoba menggoda sang gitapati tercinta. Ku duduk di sampingnya. Kuelus-elus bulu kucing di sebelahnya sembari mulai menggoda.
“Kok bawa kambing sih?”tanyaku iseng
“Dion, ini kucing bukannya kambing”jawabnya agak sedikit senewen
“Iya kenapa kamu bawa kambing?’sekali lagi aku bertanya
“Ini kucing Dion, bukan kambing. Bisa bedain nggak, sih?” jawabnya mulai sewot.
“Yee, orang aku nanya sama kucingnya, kok” Wkakakak.. dan akupun langsung kabur sebelum aku dilempar meja belajar.

            Di lain hari aku lagi-lagi menggodanya. Pagi-pagi sekali ketika lima menit lagi bel berbunyi. Kubarengi langkahnya. Kuberjalan di sebelahnya sambil bertanya.
            “Mina, apa bedanya kambing sama kamu?”tanyaku menggoda
            “Aneh, deh. Apa coba?”tanyanya setengah manja
            “Kalau kambing makan.”jawabku
            “Kalau aku?”tanyanya lagi
            “Kamu juga.”jawabku
            “Yee.., itu mah sama. Mana bedanya? Apa lagi coba?”dia kembali bertanya.
            “Kalau kambing tidur”jawabku. Dan langsung dia potong
            “Aku juga kan. Ah, Basi. Kenapa sih selalu kambing yang ditanyakan?”
            “Yah karena kalau kambing bloon”jawabku
            “Kalau aku?”tanyanya penasaran
            “KAMU JUGA.”wakakakak…jawabku sambil lari sebelum aku dilempar tugu pahlawan. Dan entah kenapa, setiap kali aku menggodanya dia tak pernah marah. Apa dia mulai terjangkit penyakit gila yang aku punya? Itulah Mina. Kenapa juga aku selalu menggodanya? Apa aku suka? Kamu akan tahu di akhir cerita.

***

            Kembali ke kelasku. Tak susah jika mau mencari aku. Pojok belakang. Tas dekil. Ditambah warna bangku yang sawo matang(ini warna bangku apa warna kulit sih?). Para guru sudah tahu tabiatku kenapa aku duduk disitu. Bisa tidur tanpa sepengetahuan para dewan guru. Tabiat yang tidak perlu ditiru. Tapi tidak oleh Bu Erna guru sejarah yang selalu lucu dan yang selalu tahu kebiasaanku itu. Suatu hari ketika hendak tertidur tiba-tiba Bu Erna sudah di depanku sembari langsung bertanya.
“Ayo, Yon. Coba jawab. Kenapa Proklamasi kemerdekaan RI dibacakan oleh Pak Karno tanggal 17 Agustus 1945?”Tanya Bu Erna.
“Yah, kalo dibaca tanggal 17 Agustus 1935 kita kan belum merdeka, Bu.”jawabku setengah ngantuk yang disambut tawa semua teman sekelas. Wakakakakkk.
“Yang goblok ini sebenarnya siapa, sih?” Tanya Bu Erna bercanda. “Tapi aku senang dengan caramu caramu berpikir, Yon.”lanjut Bu Erna. Dan akupun  balik bertanya. “Bu Guru tolong jawab pertanyaan saya. Kalo ada tiga orang cewek, masing-masing membawa es krim, cewek pertama makan es krim dengan menggenggam contongnya, yang kedua dengan menjilati es krim tersebut, yang ketiga langsung mengulumnya, manakah di antara cewek itu yang sudah menikah?”. Lalu Bu Erna langsung menjawab, “Haaahhhh….. pasti yang makannya dengan mengulum langsung yaaaa…”jawab Bu Erna. “Salah…..harusnya dijawab yang sudah pake cincin kawin, tapi saya senang melihat cara berpikir Bu Guru…”jawabku spontan. Kali ini bukan cuma teman sekelasku yang tertawa. Bu Erna pun tak dapat menyembunyikan tawanya. Senang rasanya bisa membuat orang lain gembira.
Begitulah aku kesehariannya. Di dalam maupun di luar kelas, selalu saja ada yang gila. GOKIL. Dan makin hari penyakit gilaku ini tambah akut saja. Semua teman sepakat dan penuh ikhlas menyatakan aku gila. Entah kenapa juga aku terima saja. Senang malah dibilang gila. Dasar gila.Tapi kegilaanku itu segera sembuh jika aku sudah melihat senyuman. Milik gadis cantik berjilbab yang duduk di bangku paling depan. Anaknya putih, tinggi, halus ucapannya, ramah pula. Alamaak. Siapa juga yang tak suka. Namanya singkat saja hanya satu kata. LAYLA. Dia lebih sering menuliskan namanya LAY. Tapi teman-temannya lebih sering memanggilnya LALA. Sudah tiga tahun aku selau sekelas dengannya. Dari hari ke hari aku baru menyadari bahwa aku jatuh hati padanya. Setiap hari selalu saja Layla yang melintas di kepala. Aku tak yakin apa teman-temanku yang lain tahu apa yang kurasa. Tapi tidak dengan Dewo. Teman sebangkuku yang selalu tahu apa yang kurasa dan kumau. Termasuk perasaanku terhadap Layla. Dan di kelas ketiga ini aku bermaksud mau menembaknya(emang burung). Untuk itu mulailah aku Pedekate.
Suatu pagi berjalan kita berdua dari parkiran sepeda kita. Mulanya kita hanya berjalan beriringan. Sambil memutar otak gimana caranya memulai pembicaraan. Mulailah dia kuajak bicara seadanya.
“La, tebak-tebakan, yuk!”ajakku dalam rangka bingung mau ngomong apa.
 “Boleh. Apaan?”tanyanya lembut
“Tahu burung, kan?”kubuka pertanyaan
“Ya tahulah. Ih, pagi-pagi ngomongin burung.”jawabnya manis
“Hayo burung apa yang suka hinggap di dinding?” tanyaku asal.
“Burung kakak tua”jawabnya.
“Itu kan lagu, La”balasku
“Lah, terus apaan?tanyanya
“Burungnya cicak”wakakakak…jawabku yang disambut senyum manisnya
“Ada-ada aja kamu, Yon”ucapnya
“Nah, kalo burung yang pertama kali mendarat di bulan, burung apa?”
“Tau, ah. Pasti salah lagi, deh”jawabnya
“Ah, Nggak seru ah. Coba dulu dong!”pintaku
“Apa, ya? Oh, ya aku tahu.” Jawabnya
“Burung apa?”tanyaku penasaran
“Burungnya neil Amstrong”jawabnya sambil cengar-cengir
“Kok tahu, sih?”tanyaku penasaran
“Ya iyalah…burungnya Neil Amstrong. Masak burungmu” balasnya.
“Bisa ngelucu juga ya. Ha..ha..ha”
Kamipun tertawa bersama sambil tetap berjalan beriringan sampai menuju kelas. Dan pagi itu berlalu dengan cerahnya secerah hatiku yang mulai cenat-cenut (yang cenat-cenut bukannya kepala mas?). Dag dig dug maksudnya. Susah banget ngomongnya. Begitu aku masuk kelas langsung menuju bangku kesayangan, pojok belakang. Bibirku yang cengar-cengir seperti terbaca dalam pikiran Dewo. Begitu duduk di sebelahnya aku langsung ditanya”Kelihatannya ada yang sedang kasmaran, nih?”tanyanya. Dan tak perlu kujawab Dewo sepertinya sudah tahu jalan pikiranku. “Wo gimana ya caranya nembak dia?” tanyaku sembari tetap cengar-cengir dan menatap ke arah Layla. “Gampang. Cari Koramil terdekat. Pinjam bedil Kopral Jono. Tembaklah dia!”jawab dewo asal. “Dasar wong edan!” hardikku sambil mau kujitak kepalanya yang berintik kalau saja Pak Stefanus Jegalut(terbaca oleh anak-anak: Jogolaut) guru fisika kita tiba-tiba muncul di depan pintu dan langsung memulai pelajaran.
Sepertinya aku tak peduli kalau EBTANAS (sekarang namanya UNAS) sudah sebentar lagi. Belajar harus. Mikirin Layla wajib. Aku tetap saja mencari jalan untuk bisa dekat dengannya. Kalau untuk urusan gila, aku ahlinya. Tapi kalau urusan cinta, sepertinya aku orang urutan ke seribu empat ratus tiga puluh lima. Apalagi melihat perbedaan aku dengannya, jauh banget. Dari cara berpenampilannya kelihatan dia dari keluarga berada. Motornya saja Yamaha Force One Z(F1Z) warna merah keluaran tahun 1998, layaknya motor laki-aki dengan kopling manual di tangan. Nomornya pun cantik pula. Berhubung dia beli di Surabaya maka dia bisa menggunakan huruf L. Lengkapnya L 4111 LA. Cantik kan. Terbaca Laiiila. Gimana nggak keren coba. Sementara aku penampilan ancur punya. Baju putih tipis celana abu-abu komprang, ditambah dengan sepatu yang sudah usang. Warnanya pun meragukan. Hitam atau abu-abu. Kemana-mana setiap hari Cuma menggenjot sepeda jengki tua milik ayah. Kalau untuk urusan prestasi aku tak pernah rendah diri meskipun aku dari keluarga sederhana. Tapi kalau untuk urusan cinta aku pikir-pikir juga.

***

Seperti hari-hari sebelumnya, setiap rabu sore jam setengah empat saatnya latihan maching band sekolah. Dan saatnya ketemu lagi dengan Mina. Pak Afnan pelatih kami sudah menunggu sejak jam tiga tadi. Satu per satu kami menuju gudang untuk mengambil alat kami masing-masing. Sesaat sebelum aku masuk gudang, pandanganku secara tak sengaja menoleh keluar. Tampak dua orang saling bercakap-cakap. Dua orang yang diberi ketidaksempurnaan oleh Tuhan. Yang satu sumbing, satunya gila. Tapi entah mengapa mereka berdua bisa nampak akrab bercakap-cakap. Terusik aku untuk mendengarkan percakapan mereka berdua. Orang Gila ditegur Orang Sumbing.
 “Dasal gila, celana difake tutufin fala bukan difake tutufin fantat.”kata orang sumbing
 “Lu yang gila, bibir bagus-bagus pake digunting!!” Jawab orang gila
Sambil mengambil bass drum aku tersenyum dalam hati melihat mereka berdua. Tak terasa bibirku mengucap Ahamdulilah. Aku diberi kesempurnaan lebih daripada mereka. Terima kasih Ya Allah. Engkau kirim mereka berdua untuk mengingatkan hamba. Bahwa masih banyak yang kekurangan dari kita.. Maka jangan pernah merasa selalu kekurangan. Ketika aku masih terdiam berfikir, merekapun melanjutkan percapkapan.  Mereka bermain dokter-dokteran.
“Eh, main doktel-doktelan yuk. Kamu jadi olang gila aku jadi doktelnya” kata orang sumbing. (sebenarnya yang gila yang mana nih. Sudah tahu orang gila masih disuruh jadi orang gila). Tapi anehnya si orang gila mau aja.
Dokter : “Afa namanya ini …?” (sambil nunjuk mulut)
Pasien  : “Pasti mulut dong ….”
Dokter : “Wah kamu udah agak waikan…, tafi sekali lagi yah…”
Dokter : “Afa namanya ini ..?” (sambil nunjuk mata)
Pasien  : “Wah dokter ini bagaimana sih, itu kan mata dok.”
Dokter : “Telnyata kamu wetul-wetul sudah walas…..”
Pasien  : “Iya dong dok, orang kan mikir pake ini..” (sambil nunjuk jidat)
Dokter : “Afa namanya itu…?”
Pasien  : “Pantat…!!!!!”
Dokter : “!@#$%^&*()_+”

Hahahaha…. . Aku tertawa dalam hati. Bergegas aku menuju lapangan untuk mulai latihan sebelum aku juga mulai gila seperti mereka berdua. Kami letakkan semua peralatan kami di tengah lapangan. Kami tidak langsung berlatih. Tapi duduk melingkar di tengah lapangan sambil mendengarkan arahan dari pelatih. Dan tanpa sepengetahuanku, Mina sang gitapati kita tercinta sudah berada tepat di sebelah kiriku. “Ehem….” Terdengar dia berdehem yang disengaja. “Ehem juga…” kubalas dehemannya. Tampak Pak Afnan tetap melanjutkan arahannya.
“Serius amat? Amat aja nggak serius.” Tegurnya pelan tanpa menoleh kepadaku
“Ya jelaslah Amat nggak serius, orang si Amat nggak ikutan marching band” jawabku nggak kalah asal.
“Ih, kamu Yon. Ada saja jawabannya. Sekali-kali ngalah kek sama perempuan.”
“Oh, perempuan toh? Kirain laki-laki”jawabku makin asal
“Dioooonn… mesti, deh. KUMAT” jawabnya dongkol sambil manyun. Kulirik matanya terihat kalau dia tidak marah. Malah cengar-cengir. Jadi GR sendiri. Kenapa sih nggak pernah marah kalau kugoda. Padahal aku selalu jail sama dia. Sambil tetap memperhatikan arahan dari  pelatih kami tetap mengobrol.
“Yon, menurut kamu aku cantik nggak?’tanyanya  yang spontan membuat aku jadi menoleh ke arahnya. Kuamati dari ujung rambut sampai ujung rambut lainnya (habis nggak berani lihat semakin ke bawah. Iman kuat, si Amin nggak. Jadi ya cukup rambut saja).
“Mau tau jawabanku?” kubalik bertanya
“Iiih, ditanya malah nanya” jawabnya mulai kesal
“Kalau nilai 100%, nilai cantikmu itu Cuma 10%”jawabku pelan tetapi membuat raut wajah manisnya berubah menjadi kecewa. Dengan penasaran dia lanjut bertanya.
“Gitu ya, Yon. Di matamu aku nggak cantik ya”.
“Lho, aku kan nggak bilang begitu. Aku bilang nilai cantikmu itu Cuma 10 %. Yang 90% CUUUAAANNNNTIIIK POL.” Jawabku lagi yang kali ini disambut dengan senyuman lirih sambil tersipu malu serta memukul-mukul pundakku.
“Dasar Dion. Tetap saja ngerjain aku. Tapi sungguh, yang barusan membuat aku terharu. Baru kai ini kamu memujiku. Biasanya kan selalu ngejailin aku.” Jawabnya lanjut yang dibarengi dengan raut muka yang berkaca-kaca.
“Kamu manis kok. SUER. Aku aja bingung. Kok mau anak secantik dan semanis kamu dekat sama aku. Lihat aku. Jauh dari keren dekat sama kehancuran.” Jawabku kini yang mulai serius.
“Ah, nggak kok. Kamu nggak jelek-jelek amat kok. Paling Cuma 10%. Yang 90% ancur total”jawabnya yang langsung kusambut dengan tawaku lirih. Bisa juga dia bercanda.
“Bales nih, ceritanya?”
“Biarin” sejenak kami berhenti  berkata-kata.  Lalu tiba-tiba dia bertanya lagi.
“Yon, boleh nanya sesuatu nggak? Tapi agak pribadi, sih. Boleh nggak dijawab kok kalau nggak suka.” Tanyanya
“Boleh. Apaan?”tanyaku
“Apa cewek seperti aku ini masuk kriteria cewek idamanmu. Eh, gini. Maksudku apa kamu tidak suka tipe-tipe cewek kayak aku gini?”
“Maksudnya?”tanyaku
“Eh, gimana ya? Aku kan nggak berjilbab. Apa cewek  kayak aku gini nggak ada tempat di hatimu. Aduuhh… gimana ya. Maksudnya boleh nggak kalau….” Dia berhenti bertanya sambil kelihatan salah tingkah.
“Kalau apa nona manis…?”tanyaku
“Nggak jadi, deh.” Jawabnya
“Eh…itu sudah mulai latihan. Aku ke depan dulu ya.” Ucapnya sambil mulai maju ke depan memimpin barisan pemain musik. Diapun mulai memimpin.
“Tu..wa..tu..wa..ga..pat”teriaknya sambil mengayunkan tangan pertanda musik dimulai. Sambil berlatih sesekali kuarahkan pandanganku kearah Mina.  Dia nampak acuh dan sesekali juga dia mencuri pandang ke arahku. Aku jadi bertanya dalam hati. Ada apa gerangan. Aku bukan laki-aki bodoh.  Yang berlagak tak tahu apa maksud Mina. Dari ucapannya tersirat kalau dia sebenarnya menyukai aku. Tapi sekali lagi aku tak berani berharap. Sudah kubilang untuk urusan cinta aku orang urutan yang ke-seribu empat ratus tiga puluh lima. Terus kupikir-pikir pertanyaan Mina barusan hingga latihan usai aku masih tetap kepikiran perkataan Mina. Oh Mina….benarkah kau menyukaiku. Lalu gimana dengan Laylaku. Oh.
Latihan selesai. Kami kembalikan peralatan kami ke gudang. Di gudang sekali lagi aku bertatap mata dengan Mina. Dan sekali lagi aku juga tak berani berharap banyak dari tatapan matanya. Padahal dalam hatinya berkata(“Ayo dion. Masak aku yang harus mulai duluan sih?). “Mina yang tadi itu…” belum selesai aku bertanya dia langsung keluar. Menoleh ke arahku sebelum berlalu menuju parkiran. Kucoba menyusul tapi keburu dia sudah duluan keluar. Akupun menuju sepeda jengkiku. Ketika hendak kukayuh pedal kiriku Mina telah menunggu di depan pintu parkir. Sambil menyerahkan sebuah kertas dia lantas berlau tanpa sempat berpamitan kepadaku. Sebuah Suzuki Katana telah menunggu. Penasaran aku. Apa isi tulisan dalam kertas ini. Perlahan kubuka dan kubaca.
Sebelumnya aku minta maaf. Aku suka sama kamu. Tapi aku tahu mungkin saat ini hatimu bukan untukku. Aku tahu kamu sedang  mengejar gadis berjilbab di kelasmu yang bernama LAYLA. Yon, maaf berjilbab adalah pilihan. Tapi apa yang tidak berjilbab tidak pantas untuk dicintai.

Mina.

Begitulah bunyi tulisan dari Mina. Kuakhiri membaca tulisan dari Mina dengan bunyi BRUAAKKK… . Yah, begini ini Resiko kalau baca sambil naik sepeda. Sepedaku dengan sukses menghantam gardu satpam.

***

Malampun datang. Kedua mata ini belum juga mau terpejam. Aku menimang-nimang perkataan Mina tadi siang. Lalu aku teringat Layla. Mina jelas-jelas menyukaiku. Dan sesunguhnya dalam hati kecilku berkata bahwa aku juga suka sama dia. Tapi entah kenapa rasa itu kalah oleh rasa sukaku kepada Layla. Gadis yang selama tiga tahun ini berusaha kukejar. Jadi bingung. Aku lebih suka Layla tapi belum tentu Layla suka sama aku, Sedangkan Mina sudah jelas-jelas menyukaiku. Pilih mana ya? Sambil tetap penuh bimbang mata ini sayup-sayup mulai meredup. Dan akhirnya tertidur.
Dalam tidurku aku bermimpi. Bukannya memimpikan salah satu diantara mereka berdua, eh malah aku bermimpi naik unta. Entah apa arti mimpiku itu. Tapi dalam mimpiku itu aku menemukan sebuah lampu ajaib diatas punggung unta. Berharap seperti dalam cerita-cerita 1001 malam dengan menggosok lampu aku akan mendapatkan 3 permintaan. Dan benar saja setelah kugosok lampu itu, keluarlah sesosok Jin yang gendut sambil tertawa lirih sembari menawarkan 3 permintaan.
“Silahkan, kuberi 3 permintaaan…86”ucap jin itu(ini jin kayaknya mantan breaker, deh). Sambil sejenak berpikir aku mulai meminta. Namanya juga mimpi. Jadi aku minta apa saja yang kusuka
“Oke yang pertama, aku ingin punya badan seperti RAMBO”permintaan pertamaku kuajukan.
“Dikabulkan…86” ucap jin.
“Yang kedua aku ingin jadi walikota”permintaan kuduaku sedikit ragu.
“Laksanakan…86” ucap jin kembali.
“Dan yang ketiga(sambil mau-malu) aku ingin anuku sebesar anunya unta ini”itulah ketiga permintaanku yang kuajukan ke jin tadi sambil aku menunjuk kea rah kemaluan si unta.
“Siap bos perintah dilaksanakan. Apa ada perintah yang lain untuk om jin bos…86”tanya jin sebelu menutup permintaan.
“GPL. Gak pakek lama” pintaku terakhir yang tidak dihitung sebagai permintaan.
“Kalau begitu tutup matamu. Dan ketika kamu buka matamu kembali, kamu sudah akan mendapati permintaanmu terkabulkan. Selamat menikmati. 813 … 85 … selamat siang.”ucap sang jin seraya langsung menghilang
Dan seketika itu juga dalam sekejap tiba-tiba CLING. Aku yang tadinya naik unta sekarang sudah berada di salam sebuah ruangan. Kucoba periksa satu per satu permintaanku. Kubuka bajuku, Kuperiksa dan betapa terkejutnya aku ternyata badanku beneran jadi seperti RAMBO. Kekar dan berotot. Dalam hatiku aku berkata. Aha… permintaanku pertama  sukses. Segera kuperiksa permintaan kedua. Kulihat sekeliling dan pandanganku berhenti pada sebuah Foto dalam pigura besar. Foto itu adalah fotoku dengan menggunkaan uniform. Tertulis di bawah foto WALIKOTA SURABAYA. Puaslah aku dalam hati. Permintan keduaku juga sukses.Lalu buru-buru kuperiksa permintaan terakhir. Segera kubuka celanaku. Tapi betapa terkejutnya aku saat melihat anuku. Ternyata aku nggak nyadar kalau unta yang kunaiki tadi ternyata UNTA BETINA. Oh…tidaaaaakkk. Dan akupun terbangun dari mimpiku itu. Untung cuma mimpi. 

***

Pagi itu di sekolah aku nampak gelisah. Berdebar hatiku berdebar, deras darahku mengalir. Bergetar tubuhku bergetar, menahan gejolak hati. Sungguh aku malu, malu, malu, malu mengutarakan hasratku. Sungguh aku ragu, ragu, ragu, ragu mangatakannya padanya. Sudah kurangkai kata untuk menyampaikan rasa. Tapi di hadapannya buyar tak tentu rimbanya. Jangankan untuk merayu bahkan menatap matanya ternyata aku tak mampu. Terkesima diriku memandang pesonanya. Gugup kelu dan kaku lidahku memandang wibawanya.(Sebentar…sebentar. Kayak pernah dengar. Lagunya siapa ya? Ah terlalu….). Jadi bingung sendiri. Maju mundur. Katakan? Tidak? Hati bilang katakan. Tapi mulutku bilang tidak. Dan kebingunganku itu ditangkap oleh Dewo. Tanpa menunggu aku minta dia langsung menawarkan jasa.
“Perlu dibantu, Bro?” tanyanya padaku
“Apanya?”tanyaku berlagak nggak tahu.
“Apanya. Apanya. Ya nembaknya. Jadi nggak? Tanyanya padaku.
“Ya, jadi dong.”jawabku.
“Berani?”tanya Dewo kembali
“Nah,itu dia majalahnya? Nggak.”jawabku cebgengas-cengenges.
“Majalah? Masalah maksudmu?” tanyanya lagi
“Iya, itu maksudku. Aku nggak bisa bilang masalah”kataku
“Nah, itu bisa”sanggah Dewo
“Keprucut”jawabku asal
“Kampret…! Masih bisa becanda ya. Giliran suruh nembak saja panas dingin” jawab Dewo kesal. “Mau dibantu, nggak?” Tanya Dewo lagi menawarkan.
“Dibantu gimana?”tanyaku makin oon
“Ya, dibantu nembak dodooollll….. Ni, anak oon gak bagi-bagi.” Ucap Dewo kesal.
Dan tanpa menunggu jawaban dariku Dewo langsung berjalan menuju tempat duduknya Layla. Kulihat dari belakang nampak Dewo bercakap-cakap dengan Layla sambil tangannya menunjuk-nunjuk ke arahku. Entah apa yang dibicarakan mereka. Yang jelas di bangku belakang itu aku menunggu jawaban darinya. Jawaban yang sudah aku nanti-nantikan. Ditolak atau nggak diterima ya?(pilihan yang dua-duanya oon). Cuma sekitar kira-kira 2 atau 3 menit mereka bercakap-cakap, lalu Dewo kembali berjalan ke arahku sambil ketawa-ketiwi. Perasaanku jagi GR sendiri. Apa diterima ya? Si Dewo kok senyam senyum. Lalu sekejap saja dia sudah duduk di depanku seraya berkata
“Bro. Sepertinya malam ini kamu nggak akan bisa tidur.” Ucap Dewo menggoda. Dan aku semakin GR saja.
“Yang benar kamu, Wo? Jadi aku diterima, Wo?”tanyaku nggak sabar
“Yeee…Aku kan nggak bilang gitu. Kan Cuma bilang malam ini kamu nggak akan bisa tidur”jawab Dewo lagi
“Maksudnya? Apa itu artinya aku nggak diterima? Betul gitu, Wo?” tanyaku mulai kecut.
“Kawan. Jangan kecewa. Mungkin belum saatnya kamu pacaran. Soalnya Layla bilang. Kalian berteman saja. Usia kalian masih muda. Masih banyak yang bisa dilakukan dari sekedar pacaran. Bukankah berteman lebih mengasyikkan tanpa harus ada ikatan.Sampaikan sama Dion, dia baik. Aku senang berteman dengannya. Dan akan selalu senang berteman dengannya. Dan itu artinya, dikau ditolak kawan” ucap Dewo bersemangat tanpa melihat ke arahku dimana sudah mulai ada butiran titik air di sudut mataku. Yang sewaktu-waktu bisa jatuh tanpa menunggu komando dariku. Sungguh penolakan yang halus. Tiga tahun aku menunggu, dan selalu setia menunggu. Dan kini aku tahu. Bahwa Layla tidak ada hati untukku.
Tapi pantang bagi seorang Dion untuk menangis hanya karena sebuah cinta. Benar kata Layla. Masih banyak yang bisa aku lakukan. Dari hanya sekedar pacaran. Kubalik badan keluar ruangan. Usai istirahat kedua habis waktunya aku tak kembali masuk kembali ke kelasku. Sambil masih ada sedikit pilu, aku menghibur diri dengan duduk-duduk di belakang kebun sekolah sambil sesekali melempar batu ke dalam genangan air kolam. Untuk beberapa waktu aku tertegun, hingga tanpa aku sadari kehadirannya, ada orang lain juga yang melempar batu ke dalam kolam. Cemplung. Sebuah batu masuk ke air yang diiring riak gelombang yang berbentuk melingkar semakin melebar memenuhi sudut kolam. Kutoleh ke arah si pelempar. Ada Mina disitu. Entah mulai kapan dia sudah ada disitu. Apa sedari tadi dia mengetahui yang terjadi padaku. Dihampirinya aku dan dia duduk di sebelahku.
“Kecewa, Yon?”Tanya Mina memulai pembicaraan
“Hmmm…? Apanya?” tanyaku seolah dia tak mengerti
“Aku tahu kok yang terjadi barusan. Gak usah cerita. Dari tadi aku memperhatikanmu di dalam ruang kelasmu. Sengaja aku berdiri tak jauh dari kelasmu, karena kuihat sejak awal kamu datang tadi pagi, kamu sudah nampak gelisah. Pasti ada sesuatu. Makanya saat istirahat kedua aku mendekati kelasmu. Sekedar ingin tahu. SABAR.”Mina mengakhiri pembicaraannya dengan nasehat. Untuk beberapa saat kami hanya diam. Sibuk dengan pikiran kami masing-masing. Hingga sayup-sayup bel tanda pulang terdengar nyaring memecah lamunan kami.
“Pulang, yuk. Sudah jangan dipikiri. Ceria dong, Yon. Ehm, boleh nggak dibonceng pulang.”ajaknya sambil meminta bareng
“Lah, aku kan Cuma naik sepeda jengki.”tanyaku bingung.
“Yah, anggap aja naik kuda”jawab Mina sambil mulai berdiri dan berjalan menuju puang.
“Terus Suzuki Katanamu gimana? Kan kamu kesini bawa mobil?”tanyaku.
“Gampang biar diambil supirnya papa”jawabnya.
“Nggak malu?”tanyaku ragu
“Kenapa? Memang nggak boleh naik sepeda?”Tanya Mina
“Ya sudah. Yuk”ajakku sambil langsung berlalu mengikuti langkah Mina yang telah berjalan lebih dulu. Keluar dari parkiran kami langsung berboncengan.  Melihat Mina di belakang boncengan sedikit terobati rasa kecewa tadi pagi yang menimpaku. Masih ada yang perhatian kepadaku. Kuantar hingga depan rumahnya. Kutolak tawarannya untuk mampir ke rumahnya. Lalu segera aku balik menuju rumahku. Sebelum jauh aku dengar Mina berteriak “Yoooonnn….. tawaranku masih berlaku”. Tawaran? Aku tahu maksudnya. Dengan sedikit berbunga aku kayuh sepedaku belangkah pulang ke rumah. Malamnya aku pikir-pikir lagi tawaran itu. Lalu tersirat keinginan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan. Lalu kumulai memejamkan mataku sambil bertekad besok aku akan terima tawaran Minaku.


***

Di ujung parkiran aku berdiri, menunggu Suzuki Katana dengan setia sambil senyum-senyum sendiri. Menunggu si penumpang turun dan menghampiri. Tapi ini sudah mau masuk lima menit lagi yang ditunggu kok ya belum datang juga. Mulai gelisah apa Mina nggak masuk hari ini. Tapi tepat 2 menit sebelum bel berbunyi yang dinantipun akhirnya menampakkan diri. Saat sedang menanti dengan bersenang hati, sebuah tepukan diiringi sapaan setengah teriakan tiba-tiba muncul dari belakangku ini.
“Hooiii….. Nunggu siapa? Sudahlah Boy. Masihkah kau menunggu Layla” Tanya sang penegur yang ternyata si Dewo
“Yee… siapa juga yang menunggu Layla?”jawabku mengelak
“Lha, terus disini nunggu siapa, Sobatku yang tercinta?”Tanya Dewo lagi menggoda.
“Nunggu, kamu orang Bangladesh.”jawabku mengalihkan perhatian kalau aku sedang menunggu Mina
Oh, my God. Really? So sweet… Okay, let’s go bibeh ajaknya sambil becanda kebritish-britishan. Dan akupun mengikutinya menuju kelas sebelum aku sempat bertemu Mina. Padahal dari tadi aku menunggu ingin menyatakan sesuatu kepadanya. Tawarannya. Aku menerimanya. Tapi si brewok satu ini nggak bisa diajak kompromi. Langsung menyeretku ke dalam kelas. Dan akupun hanya bisa pasrah.
Di jam istirahat yang pertama, Dewo mengajakku ke kantin sekolah. Di sana dia mengajakku ngobrol.
“Yon, kamu kan kemarin sudah aku tolong. Gantian dong.”pintanya memulai pembicaraan.
“Tolong?Gantian?Maksudnya?”tanyaku belum jelas
“Gini, Yon. Sebenarnya sudah sejak lama aku memperhatikan seorang gadis. Dia adik kelas kita. Dan aku langsung jatuh hati padanya. Anaknya manis, rambutnya panjang,putih, kaya lagi”jelas Dewo tentang ciri-ciri gadis yang disukainya
“Dasar matre”jawabku
“Memang.”balas Dewo
“Anak kelas berapa. Kelas satu?tanyaku
“Bukan. Kelas 2. 2IPA1 tepatnya. Dia ikutan marching band. Kamu kenal kok.” Kata Dewo menjelaskan.
“Sebentar. Jangan kamu bilang kalau gadis yang kamu taksir itu namanya INDAH LAMINATINGRUM. Gitapati tercinta marching band sekolah kita. Yang wajahnya mirip Nafa Urbach itu” tanyaku sambil berharap memang bukan dia yang dipuja.
“Tepat, BROTHA. Anda mendapatkan sesuah kulkas 3 pintu 2 jendela dan 1 kamar mandi karena jawaban anda tepat sekali.” Jawab Dewo penuh semangat. “ Dan rencananya aku minta bantuanmu dhulur, buat nembak dia. Seperti saat aku bantu kamu nembak Layla. Gimana?”
Aku tak menjawab. Hanya tertegun seorang diri mendengar jawaban Dewo. Ternyata gadis yang ingin kujadikan pelipur lara, ternyata disukai juga oleh sobatku tercinta. Apa aku tega. Di depanku Dewo tersenyum gembira tanpa tahu apa yang sebenarnya aku rasa. HATIKU REMUK. Ah, Mina mungkin engkau bukan jodohku juga. WASSALAM


***

13 Tahun kemudian (Desember 2010)
            Senin pagi awal bulan, seperti biasa kami seluruh pegawai Pemkot Surabaya berkumpul di Taman Surya untuk mengikuti apel pagi. Satu per satu para pegawai negeri itu menuju lapangan Taman Surya. Sebelumnya mereka harus handkey terlebih dahulu(Sistem absent dengan menggunakan metode meletakkan telapak tangan) di gedung jalan Jimerto. Setelah kami menekan angka pin kami yang berjumah 4 digit lalu tekan enter, kami letakkan kelima jari tangan kami di atas mesin pemindai. Setelah itu muncul tulisan nama disertai tulisan ID diterima. Misalkan Winarsih ID diterima. Tak terkecuali aku. Pagi itu yang mengantri absent sudah banyak. Meskipun mesin pemindai berjumah 4 tetap saja antrian setiap harinya memanjang. Apalagi mendekati pukul 7.30. Karena jam kerja kami dimulai pukul 7.30. hinga 16.00.
            Pagi itu aku mengantri di belakang seorang perempuan berjilbab yang juga menunggu giliran handkey. Tiba juga gilirannya untuk handkey. Di tekannya 4 digit nomor pinnya lalu diletakkanlah kelima jarinya. Setelah itu dia balik kanan dan segera menuju Taman Surya. Tiba giliranku. Namun saat aku hendak menekan angka pinku aku terkejut sejenak. Karena di mesin pemindai itu meninggalkan tulisan. INDAH LAMINATINGRUM ID diterima. Kutoleh kearah perempuan tadi dengan maksud mencarinya.namun kulihat antrian sudah mamanjang dan tidak etis aku berama-ama di depan mesin pemindai. Setelah selesai handkey aku bermaksud mengejar perempuan tadi. Tampak belum jauh dia berjalan. Aku berlari menyusulnya. Tepat di belakangnya aku dengan sedikit ragu  menyapa “MINA”. Perempuan itu menoleh. Dan ternyata, Ya, Allah dia memang MINA. Gadis pelipur laraku. Sejenak hati ini berbunga. Bernostalgia. Mengenang dia saat SMA
            “Mina, kan? SMA2?Aku Dion masih ingat?Alhamduilah kamu berjilbab sekarang” tanyaku sekedar meyakinkan hati.
“Aku sudah tahu, Yon. Kamu di PU Bina Marga toh.” Jawabnya tak kuduga
“Kamu tahu? Kok bisa?”tanyaku heran
“Aku Tahu semua tentang kamu. Asal kamu tahu Dion. Setelah kamu lulus dan meninggalkan aku dulu tanpa sedikitpun mempertimbangkan tawaranku. Aku selau mencari info tentang kamu. Ketika aku tahu kamu masuk ITS jurusan Teknik Mesin aku masuk ITS juga jurusan Teknik Informatika. Aku tahu akademikku kurang. Tapi bakat softwareku tinggi. Akhirnya kupilih jurusan itu. Tapi sayang biar kamu masuk duluan, tapi wisudanya kok belakangan. Betah banget 13 semester. Dan akupun wisuda duluan. Aku diterima kerja duluan di perusahaan elektronik LG di Tangerang.Dan ketika aku tahu kamu keterima CPNS aku juga ikutan. Aku mengundurkan diri dari LG Dan alhamdulilah aku diterima juga menjadi CPNS. Aku ditempatkan di Bina Program. Dan aku tahu kamu di PU Bina Marga dan Pematusan. Kantormu Tambaksari Kan? Di UPTD alat berat. Tugasmu monitoring rumah pompa kan? Aku tahu semuanya.”jawab Mina panjang lebar.
“Kok kamu bisa tahu semuanya, sih?tanyaku penasaran.
“Yon, kamu tahu TUGU PAHAWAN. Yang tetap menjulang tak lekang oleh  panas dan hujan. Seperti itulah cintaku kepadamu. Aku masih sendiri. Dan aku tetap menantimu.”ucap Mina
“Ya, Allah Mina. Sebegitunya kah. Maaf soal tawaranmu dulu. Aku tak bisa. Aku tak ingin menyakiti siapapun waktu itu. Temanku Dewo juga menyukaimu. Nggak mungkin aku tega melukainya.”jawabku menjelaskan.
“Yah, aku tahu. Sahabat. Lebih utama dimata kamu. Aku salut itu. Apa masih ada harapan untukku saat ini.”tanya Mina.
 “Aku rasa kamu sudah tahu jawabannya. Kamu juga Pegawai Negeri. Kamu tahu aturannya gimana. Aku sudah berkeluarga.” Jawabku
”Andai saja Undang-Undang bisa berubah. Bahwa pegawai negeri diperbolehkan menikah lebih dari satu. Aku rela meski hanya menjadi yang kedua. Aku tahu kamu sudah menikah dan punya anak tiga.” Mina berhenti sejenak sambil menarik nafas panjang. “Tapi aku tahu realita, Yon. Itu nggak mungkin. Jadi aku tidak akan berharap lebih kepadamu. Dengan selau tahu keberadaanmu dan bisa sedekat mungkin sama kamu, itu sudah cukup buatku.”ucap Mina yang terpotong oleh suara yang keluar dari pengeras suara merk TOA.
SELURUH KARYAWAN DAN KARYAWATI PEMERINTAH KOTA SURABAYA HARAP SEGERA MEMASUKI LAPANGAN UPACARA.
Minapun bergegas mengajakku segera menuju lapangan taman Surya.
“Ayo, Yon. Kita ke lapangan. Jangan sampai Bu Risma menanti.” Ajaknya kepadaku yang langsung kubuntuti di belakangnya. Namun, uff.. keplekku jatuh. Mina meninggalkan aku yang hendak mengambi keplekku yang jatuh. Belum sempat kepleku aku ambil tiba-tiba terdengar suara criiiiiitttttttttttttt……… BRAKKK. Sebuah sepeda motor merk Yamaha Bison bernopol L 2396 NU melaju agak sedikit kencang dari arah jalan sedap malam terdengar menabrak seseorang. Kulihat tubuh Mina sudah terkapar bersimbah darah di atas aspal. Aku terkejut.
MINAAAAAAAA…………………..