Rabu, 12 Januari 2011

SENYUM SEJENAK SERI 61


MELESET, REK
Nawi seorang berandal teman sekampung Dargombez suka sekali memaki-maki. Suatu hari di jalan ia memaki seorang anak kecil yang tidak sengaja menumpahkan baksonya ke kaki Nawi. Dengan sadar Nawi berkata: “Guoblok!!! Matamu ditaruh di mana. Itu bakso makanen nganggo cangkemmu ojo ditumpahno nek sikhilku!!”
Seorang kepala agama memperhatikan kelakuan jelek Nawi dan berkata: “Kamu jangan memaki orang, itu nggak baik. Kuberi tiga kali kesempatan untuk bertobat, kalau tidak Tuhan akan menghukummu.”
Hari pertama, Nawi jalan di pinggir lapangan sepak bola. Tanpa diduga sebuah bola menerpa mukanya dengan keras. Nawi memaki, “Jancuk iki rai (muka) dudu gawang, guoblok kowe !?!!”(Jancuk, ini muka bukan gawang, goblok kamu)
Kepala agama itu lewat dan berkata, “Ini yang pertama, ingat.”
Esoknya Nawi jalan di dekat sungai. Tiba-tiba sebuah kantong sampah dilempar ke arahnya, ia memaki, “Jangkrik iki wong dudu tempat sampahe sampeyan !!?!”(jangkrik ini orang bukan tempat sampah)
Setelah memaki, kepala agama itu lewat dan memperingati untuk yang kedua kalinya.
Nawi teringat maka ia berhati-hati. Tapi keesokan harinya ia melewati jalan besar ingin menyebrang jalan, tiba-tiba sebuah sepeda motor menyerempet tepat mengenai siku. Tanpa sadar ia memaki: “Jancuk, matamu nang ndi seh…!!!”(jancuk, matamu dimana)
Seketika itu kepala agama itu lewat, menandakan kesempatan ketiga. Tiba-tiba langit gelap gulita, seberkas petir turun menyambar. “Duer… deer… derrrr (menggema),” Brakkkk… Seseorang jatuh hangus, ternyata justru kepala agama itu yang tersengat petir.
Dari langit terdengar samar-samar, seseorang malaikat memaki, “Jancuk… meleset, rek…!!!”
· · · · · · · · · ·
jancuk adalah sebuah kosakata Surabaya dan sekitarnya yang memiliki arti makian,umpatan (seperti fuck you dalam bahasa inggris) bisa juga bahasa keakraban dalam berteman, tergantung bagaimana cara mengungkapkannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar